Kemajuan IPTEKS telah menyebabkan globalisasi berkembang semakin cepat. Manusia, modal, teknologi, gaya hidup dan gagasan mengalir dari satu tempat ke tempat lain di berbagai belahan dunia secara bebas. Kejadian pada satu negara dapat dengan sangat cepat berdampak ekonomi dan ekologi pada negara-negara lain. Peluang bisnis meningkat, diikuti persaingan yang semakin meningkat pula. Produktivitas sektor riil yang semakin tinggi secara global sering kali juga diiringi dengan menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Sementara itu, potensi ancaman kerusakan alam karena bencana tidak bisa dihindarkan. Bencana yang terjadi di berbagai Negara dan khususnya di Indonesia telah menyadarkan kembali pentingnya ilmu geografi untuk mengatasi dampak negarif yang ditimbulkannya.. http://geo.ugm.ac.id/ Pada sisi lain, pembangunan ekonomi selain meningkatkan kinerja pembangunan juga menimbulkan masalah-masalah baik yang bersifat structural maupun masalah baru. Kemiskinan, penganguran, kualitas penduduk derajat kesehatan yang masih rendah memerlukan respon pemerintah dalam bentuk kebijakan yang tepat. Salah satu isu yang menyangkut kebijakan tersebut adalah kebijakan tata ruang. Pemerintah harus dapat memfasilitasi agar penggunaan ruang atau lahan sesuai peruntukannya. Pengaturan ruang selalu terlambat, dan terhambat oleh kepentingan tertentu lainnya telah menimbukan banyak persoalan baik pada lingkungan fisik atau lingkungan sosial. Salah satu penyebabnya adalah karena ketersediaan pakar yang berkompeten dalam bidangnya sangat terbatas.
Perkembangan ini membawa konsekuensi pada dunia pendidikan tinggi, yakni bahwa lulusan perguruan tinggi di masa mendatang perlu memiliki wawasan yang luas, kemampuan berpikir kritis, daya juang yang tinggi dan kompetensi profesional yang handal, untuk membentuk SDM yang dapat meraih sukses mewujudkan kemakmuran, keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kaitannya dengan kebutuhan tersebut, Fakultas Geografi UGM berusaha untuk mengembangkan substansi keilmuan dan proses pembelajaran yang relevan. Fakultas Geografi memiliki perhatian serius terhadap isu-isu yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya manusia, lingkungan, pengembangan wilayah, dan interaksi antara manusia dengan lingkungan serta akibat-akibat yang ditimbulkannya dengan cara menyajikan data-data sumberdaya wilayah dalam bentuk peta. Perhatian terhadap fenomena-fenomena tersebut telah mendorong Fakultas ini secara terus-menerus melakukan pembenahan kurikulum, silabus dan bahan ajar, berdasarkan kajian ilmiah, hasil-hasil riset dan hasil terapan yang menggunakan tiga pendekatan utama yakni analisis keruangan, analisis kewilayahan dan analisis kelingkungan. Kegiatan ekstra-kurikuler yang di dalamnya terkandung kurikulum tersembunyi, juga dikembangkan secara sistematik dalam rangka peningkatan pertumbuhan kepemimpinan berkualitas dan penguasaan success skill bagi mahasiswa.
Dalam proses pendidikannya, mahasiswa juga dituntut untuk memahami berbagai konsep seperti konsep variasi spasial dari fenomema fisikal dan fenomena manusia, konsep dan teori interelasi, interaksi dan interdependensi antar komponen geosfer (atmosfer, hidrosfer, litosfer, pedosfer, biosfer dan antroposfer), konsep dan teori lokasi dan kewilayahan, konsep dan teori perpetaan dan akuisisi data termasuk teknologi penginderaan jauh, yang kesemuanya itu akan bermuara pada penguasaan nilai-nilai inti keilmuan geografi yakni; 1) penguasaan kajian interaksi antara manusia-lingkungan, 2) penguasaan perpetaan (tematik) untuk sumberdaya, dan 3) penguasaan kajian keruangan untuk tata wilayah.
Jurusan/program studi
Program S1 : Geografi Dan Ilmu Lingkungan,Kartografi Dan Penginderaan Jauh,Pembangunan Wilayah
Program S2 : Geografi,Penginderaan Jauh
Program S3 : Ilmu Geografi