Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat mendorong peningkatan hubungan kerja sama UGM dengan perguruan tinggi (PT) di Amerika. Hal tersebut disampaikan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat, Cameron Hume, saat menanggapi usulan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., agar UGM dapat menjadi penghubung kerja sama PT di Amerika Serikat dengan beberapa PT di Indonesia.
Kunjungan Cameron Hume bersama rombongan tersebut dalam rangka menghadiri undangan UGM terkait dengan rencana kegiatan World Conference on Science, Education, and Culture 2010 yang akan diadakan UGM pada Oktober mendatang. Selain Dubes Amerika, juga hadir Dirjen Hubungan Amerika dan Eropa, Deplu RI, Retno L.P. Marsudi, Rombongan diterima di Ruang Multimedia Kantor Pusat UGM, Kamis (21/1).
Cameron Hume menegaskan dirinya menyambut baik rencana untuk menjalin hubungan kerja sama yang lebih intens antara perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat. “Saya kira inisiatif yang disampaikan UGM dan universitas lain untuk bersama-sama dalam berpartisipasi (dalam kerja sama) itu sungguh saya sambut dengan baik,” kata Hume.
Lebih jauh ditambahkannya bahwa kerja sama yang tengah dilakukan oleh Indonesia dan Amerika saat ini, antara lain, pelatihan sistem keuangan negara. “Saya yakin ini menjadi kerja sama yang produktif,” ujarnya.
Sehubungan dengan rencana pelaksanaan world conference yang akan berlangsung di Grha Sabha Pramana, Cameron Hume memberi dukungan dan kerja samanya. Pihaknya siap membantu untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam paparannya mengatakan kegiatan world conference berfokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan, kesehatan, arkeologi, serta budaya. Konferensi mengambil tema besar Local Wisdom Inspiring Global Solutions. “Dalam pertemuan tersebut lebih mengutamakan dialog antarahli, media massa, NGO, dan pemerintah yang tertarik pada isu tersebut,” katanya.
Sudjarwadi mengatakan pemikiran para ahli dalam kearifan lokal sebenarnya dapat diaplikasikan untuk memecahkan masalah global. “Kami percaya kearifan lokal itu untuk kemanfaatan dan kemanusiaan. Kami telah mengundang para ahli untuk mempresentasikan perhatian mereka dan nenawarkan solusi untuk masalah global yang dihadapai bersama,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, Sudjarwadi juga menyampaikan UGM kini sedang mempersiapkan adanya Sekretariat Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4) yang berkantor di Perpustakaan UGM. “Kantor ini juga untuk promosi ilmu pengetahuan Indonesia,” tambahnya.
Dirjen Hubungan Amerika dan Eropa, Deplu RI, Retno L.P. Marsudi, mengaku optimis tentang masa depan kerja sama UGM dengan universitas di Amerika Serikat, apalagi kedua pihak telah sepakat untuk membangun struktur kerja sama yang lebih baik lagi. “Pendidikan menjadi salah satu fokus antara Indonesia dan Amerika. Kami juga berupaya meningkatkan dua kali lipat jumlah mahasiswa Indonesia di Amerika. Tekad kami bekerja sama dengan UGM dan Kedubes Amerika dalam pelaksanaan world conference,” katanya.
Selain itu, Retno juga menginformasikan pada musim panas tahun ini, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan berkunjung ke Indonesia. Hal itu sesuai dengan janji Presiden Obama saat bertemu Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Singapura beberapa waktu lalu. “Obama akan berkunjung ke Indonesia dengan membawa seluruh anggota keluarganya. Dia menyebutkan Yogyakarta sebagai salah satu tempat yang akan dikunjungi,” kata lulusan Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Isipol UGM ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)