Yogya (KU) – Memasuki masa purnatugas, mantan Rektor UGM, Prof. Dr. Sofian Effendi, M.P.I.A., berencana menerbitkan dua buah buku tentang reformasi kependidikan dan analisis kebijakan publik. Buku tersebut merupakan hasil pengalamannya selama 40 tahun bergerak di bidang pendidikan dan terlibat dalam pengambilan kebijakan nasional. Pernyataan itu disampaikan Sofian Effendi dalam acara perayaan hari purnatugasnya, Kamis (27/5), di Auditorium Magister Manajemen UGM.
Disampaikan Sofian bahwa buku reformasi pendidikan karyanya siap naik cetak dan diharapkan dapat menginspirasi banyak orang tentang berbagai bentuk reformasi pendidikan yang harus dilakukan. “Buku ini bisa menginspirasi orang lain agar kita bisa bangkit dari keterpurukan untuk melakukan reformasi kependidikan. Selama 40 tahun ini, banyak perubahan yang harus dilakukan,” katanya.
Satu buku karangan Sofian lainnya ialah tentang analisis kebijakan publik. Menurutnya, buku tersebut disusun berdasarkan pengalamannya terlibat dalam pembuatan formulasi kebijakan nasional. Dikatakan Sofian, bukunya berbeda dengan buku analisis kebijakan publik lainnya yang banyak mengupas kebijakan publik berdasarkan teori dan statistik. “Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri, kebanyakan buku analisis kebijakan publik hanya teori dan statistik. Saya beruntung ikut dalam kebijakan nasional saat bertugas,” kata Sofian yang pernah menjabat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BAKN), 1999-2000, dan Asisten Wakil Presiden RI Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kebijakan, 1998-1999.
Guru Besar Administrasi Publik UGM ini menambahkan pengalamannya saat terlibat merumuskan kebijakan kepegawaian menjadikan dirinya lebih banyak tahu tentang pengaturan sistem kepegawaian nasional. “Bayangkan, orang Isipol ditaruh dalam jabatan itu. Di kantor Wapres, lakukan koordinasi kebijakan Wapres. Di Setneg, saya juga ikut terlibat rumuskan kebijakan kepegawaian,” tutur pria kelahiran Bangka, 28 Februari 1945 ini.
Di akhir pidato sambutannya, Sofian Effendi mengutarakan prinsip utama yang dilakoninya dalam memimpin sebuah institusi. Ia berpesan kepada kolega dan anak didiknya bahwa dalam memimpin sebuah institusi harus mengutamakan kemajuan institusinya dengan turut serta mengembangkan karier staf yang terlibat di dalamnya.
“Jika diberi amanah, jangan lupakan membangun institusi untuk bertahan dan maju. Anggota organisasi adalah aset, kembangkanlah mereka untuk terus lanjutkan perjuangan kita ke depan,” pesannya.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Ketua Majelis Guru Besar UGM, Prof. Drs. Suryo Guritno, M.Stats., Ph.D., Dekan Fisipol UGM, Prof. Dr. Pratikno, Deputi Tata Laksana Menpan, Dr. Ismail Muhammad, Bupati Bualemo, Iwan Bokings, Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dan Staf Ahli Menteri Keuangan, Dr. Agus Suprijanto, S.H., M.A. (Humas UGM/Gusti Grehenson)