JOGJA (KU) – Rencana penggunaan Kartu Identitas Kendaraan (KIK) untuk pelayanan parkir di kawasan UGM dimaksudkan untuk mengurangi arus pemakaian kendaraan bermotor dan lebih mengutamakan pejalan kaki serta pengguna sepeda.
"Kita menginginkan penataan penggunaan kendaraan bermotor di kampus bisa diatur. Pejalan kaki dan pengguna sepeda lebih diutamakan," kata Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset (PPA) UGM, Dr. Ing. Singgih Hawibowo, kepada mahasiswa yang melakukan aksi protes KIK di halaman Balairung, Senin (14/6).
Menurut Singgih, jalur pengguna sepeda dan kursi roda untuk difabel akan dibangun secepatnya. "Nantinya, akan diatur jalan khusus kursi roda agar lebih aman," ujarnya.
Pendirian portal dan KIK diharapkan dapat membatasi akses dari publik yang tidak berkepentingan dengan UGM sehingga menjaga ketenangan proses pembelajaran dan menekan potensi kecelakaan lalu lintas, polusi udara, polusi suara, dan pelanggaran hukum di kawasan kampus. Selain itu, menurut Singgih, tujuan lainnya adalah untuk mengurangi penggunaan kertas (karcis) dalam pengawasan keamanan kendaraan warga kampus dan pencegahan dari tindak pencurian.
Singgih menyampaikan pihaknya kini tengah melakukan penjajagan dengan pihak asuransi. Hal itu dimaksudkan untuk dapat mengganti kerugian apabila terjadi kehilangan kendaraan di area parkir. "Sebelumnya, kendaraan yang tertimpa pohon atau hilang (pencurian) tidak ada yang menyantuni," terangnya Singgih menambahkan KIK dapat digunakan di semua lahan parkir yang ada di UGM, termasuk daerah parkir yang selama ini dikelola oleh fakultas.
Seperti diketahui, setiap dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan mitra UGM memperoleh KIK dengan dibebaskan dari disinsentif parkir. Dosen dan tenaga kependidikan dibebaskan disinsentif untuk dua kendaraan, sedangkan mahasiswa dibebaskan disinsentif satu kendaraan. Kendaraan yang tidak memiliki KIK akan dikenakan disinsentif sebesar Rp1.000,00 untuk sepeda motor dan Rp2.000,00 untuk mobil. Rencananya, KIK mulai diberlakukan awal bulan Juli tahun ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)