Yogya, KU
Fakultas Kedokteran (FK) UGM melantik 78 ners (perawat) baru. Hingga saat ini, FK UGM telah meluluskan 999 ners. Dekan FK UGM, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., mengatakan profesi ners berperan penting dan terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. “Profesi ners sebagai profesi yang sangat mulia, terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan tidak akan baik jika tidak ada perawatnya sehingga perannya sangat sentral,” kata Ghufron dalam pidato sambutan pelantikan ners, Rabu (17/2) di Auditorium FK UGM.
Menurut Ghufron, pelantikan ners sebenarnya akan mengangkat angka Human Index Development Indonesia. Lulusan terampil tenaga sarjana keperawatan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengirim tenaga ners ke luar negeri. “Selama ini, kita hanya mengirim tenaga TKW ke luar negeri. Kalau bisa mengirim tenaga Ners sangat bagus karena selama ini yang mengirim tenaga ners berasal dari Filipina yang dikirim ke Belanda, Australia, dan beberapa negara di Timur Tengah,” jelasnya.
Sependapat dengan Ghufron, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DIY, Kirmantoro, S.K.M., M.Kes., mengakui profesi ners masih sedikit di Indonesia, sementara permintaan tenaga ners sangat besar dari luar negeri, terutama Jepang dan Timur Tengah. “Tahun lalu, ada permintaan 1.000 tenaga perawat dari negara Jepang. Namun, kita hanya bisa mengirim 208 orang saja karena terkendala bahasa. Padahal, gaji perawat di sana 17-20 juta per bulan,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan jumlah ners di Indonesia belum ada tujuh persen dari jumlah seluruh perawat yang tersebar di semua rumah sakit dan puskesmas di Indonesia. “Masih sangat langka di Indonesia. Di Jogja sendiri, belum ada 5 persen tenaga ners dari total 5.000 tenaga perawat yang ada. Sementara di Indonesia, belum ada 7 persen,” terangnya.
Kirmantoro menyebutkan pada awal 2010 telah masuk beberapa perawat asing ke Indonesia. Kendati demikian, dirinya mengingatkan agar tenaga ners tidak kalah bersaing dengan ners dari luar negeri. Apalagi lulusan ners dari UGM, selain memiliki keterampilan dan pengetahuan juga memiliki etika dan moral dalam memberi pelayanan bagi masyarakat. “Jadilah role model di tempat Anda memberi pelayanan di masyarakat,” pesannya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)