Sedikitnya 57 persen pencari kerja lulusan perguruan tinggi (PT) gagal dalam tes kesehatan karena mengidap penyakit kolesterol, jantung, dan diabetes mellitus. Hal tersebut diketahui dari bursa kerja yang digelar oleh Engineering Career Center (ECC) UGM dalam tiga tahun terakhir. “Kebanyakan lulusan perguruan tinggi gagal tes kesehatan sebanyak 57 persen,” kata Penanggung Jawab ECC UGM, Nurhadi, S.T., kepada wartawan, Kamis (25/2), di UC Resto UGM.
Dicontohkan Nurhadi, dalam rekrutmen yang dilakukan perusahaan PT PLN pada beberapa bulan terkahir lewat ECC, diketahui bahwa yang gagal tes kesehatan karena mengidap penyakit kolesterol sebanyak 34%, jantung 10%, dan beberapa di antaranya ada yang mengidap penyakit diabetes.
Diakui Nurhadi, saat ini banyak perusahaan yang terlibat dalam bursa kerja yang dilaksanakan ECC lebih mendahulukan kesehatan sebelum melakukan psikotes dan tes IQ. Selama ini, kebanyakan yang melakukan tes IQ banyak yang lulus. “Perusahaan hanya menggunakan syarat IPK 10 persen, IQ 10 persen, sementara sisanya 80 persen pada kemampuan softskill,” katanya.
Nurhadi berharap adanya keluhan dari perusahaan yang merekrut tenaga kerja perguruan tinggi agar diperhatikan oleh pengelola universitas dan orang tua sehingga lebih memperhatikan kondisi kesehatan mahasiswanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Career Days VI 2010, Deka Isnandi, mengatakan ECC UGM akan melaksanakan bursa kerja pada 6-7 Maret mendatang di Grha Sabha Pramana UGM. Acara terbuka untuk mahasiswa dan lulusan D-3/S-1 dengan tidak dipungut biaya. Disampaikan Deka, sekitar 35 perusahaan multinasional akan terlibat merekrut calon tenaga kerja secara langsung. Selain itu, terdapat lima lembaga pemberi beasiswa. “Kita harapkan ada 10 ribu pencari kerja yang ikut kali ini. Sekarang, ECC sudah memiliki anggota 10 ribu orang, terdiri 60% dari UGM dan 40% dari luar UGM,” kata Deka. (Humas UGM/Gusti Grehenson)