Yogya (KU) – UGM menerjunkan 195 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Dari seluruh mahasiswa yang diberangkatkan, 23 mahasiswa berasal dari Perancis dan Malaysia. “Mahasiswa KKN PPM tahap kedua semester genap ini berasal dari 15 fakultas. Dari 195 mahasiswa yang diberangkatkan, 21 orang dari Malaysia dan 2 orang dari Perancis," kata Manajer KKN PPM UGM, Dr. drh. Irkham Widiono, yang ditemui di sela-sela upacara pelepasan mahasiswa KKN PPM di halaman Balairung, Rabu (31/3).
Ditambahkan Irkham, rencananya mahasiswa akan ditempatkan selama dua bulan, April-Mei, di beberapa lokasi di Provinsi DIY. Beberapa tema yang akan dilaksanakan mahasiswa di lapangan, di antaranya Pemberdayaan Desa Siaga di Banguntapan, Bantul, Pengelolaan Sumber Daya Air di Kepuh Harjo, Cangkringan, Sleman, Pengembangan Bidang Pertanian dan Peternakan di Desa Beji, Gunung Kidul, Pengembangan SDM di Prambanan, Klaten, dan Pengembangan Usaha UMKM bagi Keluarga UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) di empat kabupaten/kota di DIY. “Di lokasi, para mahasiswa dalam implementasi tema kegiatan akan dibantu oleh sepuluh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),” kata Irkham.
Manajer Pusat Unggulan Regional atau Regional Center of Expertise (RCE) Yogyakarta, Eko Agus Suyono, M.APP.Sc., mengatakan KKN PPM UGM saat ini sudah berbasis EfSD (Education for Sustainable Development). Diharapkan sebagian besar tema yang diangkat dalam berbagai kegiatan di lokasi KKN tetap mengacu pada tiga pilar utama, yakni bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya. “Ketiga pilar ini diharapkan terimplementasi dalam kegiatan di lapangan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)