Penyelenggara | : | Panitia Kongres Penyelenggara Pendidikan Filsafat (KPPFI) |
---|---|---|
Lokasi | : | Balaisenat UGM |
Kontak | : | 081213433851 |
Website | : | http://filsafat.ugm.ac.id |
Agenda | : | Sabtu, 27 Agustus 2016 - Sabtu, 27 Agustus 2016 |
Dasar Pemikiran
Mengelola lembaga kefilsafatan merupakan sebuah pergulatan yang penuh dengan pertanyaan. “Mengapa belajar filsafat” atau “mau jadi apa setelah belajar filsafat” adalah serentetan pertanyaan yang tidak asing lagi bagi pengelola lembaga-lembaga pendidikan filsafat. Secara keilmuan, pertanyaan seperti itu dapat saja dijawab dengan menyatakan filsafat adalah ilmu yang sangat penting karena keterkaitannya dengan hakikat kehidupan atau setidak-tidaknya dijawab dengan menunjukkan filsafat sebagai pengalaman intelektual yang paling berharga bagi orang yang mempelajarinya.
Persoalan menjadi lain atau bahkan akan semakin kompleks untuk diselesaikan bila pertanyaan terkait dengan filsafat sebagai sebuah institusi. Pertanyaan misalnya bagaimana sebuah institusi filsafat dapat membuktikan bahwa keberadaannya memiliki arti penting bagi kehidupan manusia. Pertanyaan ini identik dengan gugatan atas keberadaan filsafat atau lebih jelasnya, pertanyaan ini hendak mengukur sejauh mana lembaga filsafat hadir sebagai lembaga professional. Meskipun tidak selamanya benar bahwa tuntutan professional memerlukan tertib administrasi, namun sudah saatnya kini filsafat sebagai institusi perlu memiliki kepedulian pada sisi administratif itu. Kepedulian ini, atau dengan profesionalisme akan dapat dibuktikan bahwa keberadaan filsafat sebagai institusi memiliki arti penting bagi kehidupan manusia.
Filsafat sebagai lembaga professional mengandung pengertian seluruh proses yang berjalan di lembaga terkait dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Pengelola lembaga pendidikan filsafat, yaitu Rektor, Dekan, Ketua Jurusan atau Departemen, dan Ketua Program Studi merupakan pejabat professional. Oleh karena itu mereka dituntut untuk selalu bersikap dan bertindak secara professional. Dosen dalam lembaga filsafat professional pun harus mengasah kepandaiannya secara terus menerus agar dapat menyelenggarakan proses pendidikan secara optimal yang pada gilirannya dapat menghasilkan output atau lulusan pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka menjadi sangat penting untuk diselenggarakan Kongres Penyelenggara Pendidikan Filsafat Indonesia (KPPFI) 2016
Tujuan
Berdasarkan pemikiran di atas, Kongres Penyelenggara Pendidikan Filsafat Indonesia (KPPFI) bertujuan sebagai berikut:
- Merumuskan konsep dan strategi untuk memajukan pendidikan filsafat di Indonesia.
- Mempertemukan pengelola yang terdiri atas Rektor, Dekan, Ketua Jurusan atau Departemen, dan Ketua Program Studi Ilmu Filsafat dari seluruh lembaga pendidikan filsafat di Indonesia
- Membentuk asosiasi profesional yang dapat mewadahi para akademisi filsafat untuk bergerak bersama meningkatkan peran, manfaat dan kontribusi lembaga filsafat bagi kemaslahatan dan kesejahteraan bangsa.
Contact Personn dan Pendaftaran
085-656-158-417 (Fakhran)
085-640-209-291 (Cbnz)
Keynote speech:
Prof. Dr. Intan Ahmad, Ph.D. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Republik Indonesia
Sub-theme and Chair Session:
- Prof. Dr. M. Sastrapratedja SJ (Peran Filsafat dalam Membentuk Kepribadian Bangsa)
- Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Dasar Filosofi Kedaulatan Bangsa)
- Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin (Filosofi Kemandirian Bangsa)