Penyelenggara | : | Fakultas Kehutanan UGM |
---|---|---|
Lokasi | : | Fakultas Kehutanan UGM |
Kontak | : | seminarsilvikultur.fkt (at) ugm.ac.id |
Website | : | http://seminar.silvikultur.fkt.ugm.ac.id/ |
Agenda | : | Kamis, 28 Agustus 2014 - Jumat, 29 Agustus 2014 |
Perkembangan peradaban, tuntutan kebutuhan dan perubahan kondisi lingkungan global menyebabkan peran dan fungsi hutan menjadi semakin penting bagi kehidupan manusia. Sumber daya hutan (SDH) merupakan penopang keberlanjutan kehidupan (sustainable livelihood), tidak hanya sekadar sebagai kumpulan pohon dengan fungsi fisik sebagai penghasil kayu dan non kayu. Dengan kata lain, jika hutan hilang, maka fungsinya pun juga ikut hilang, itu berarti terancamnya kehidupan manusia di masa mendatang.
Pengelolaan sumber daya hutan di daerah tropis, termasuk di Indonesia, mengalami tantangan yang sama, bahkan lebih berat. Laju degradasi dan deforestasi yang tidak diimbangi dengan laju rehabilitasinya, ditambah dengan cepatnya alih fungsi hutan, tekanan penduduk dan ditambah adanya dampak perubahan iklim global, menyebabkan pengelolaan SDH di Indonesia semakin rumit. Di samping itu, sebagian besar SDH di Indonesia berada pada tapak yang rentan dengan daya dukung rendah, seperti lahan gambut/rawa dan lahan-lahan kurang produktif lainnya. Di sisi lain, adanya pemisahan/dikotomi pengelolaan yang berorientasi produksi dengan konservasi, menyebabkan SDH semakin terfragmentasi.
Penerapan sistem dan teknik silvikultur yang tepat merupakan pintu masuk yang penting dalam rangka memulihkan fungsi hutan tersebut, yakni antara lain dengan mengintegrasikan fungsi produksi dan konservasi sekaligus. Hanya saja, tanpa dukungan dari aspek kebijakan dan manajemen SDH secara nasional, maka teknik silvikultur tidak akan berarti apa-apa. Kebijakan tentang ekonomi hijau (green economy) merupakan langkah untuk menempatkan pengelolaan SDH kita pada posisi yang semestinya. Kebijakan pengelolaan yang didukung oleh pemahaman teknik-teknik yang tepat secara spesifik dalam mengelola SDH diharapkan dapat memulihkan fungsi hutan secara lebih terintegrasi.
Seminar Nasional Silvikultur ke-2 ini diselenggarakan sebagai wadah komunikasi ilmiah tentang perkembangan penelitian dan aplikasi teknik-teknik silvikultur dalam rangka memulihkan fungsi hutan secara lebih baik dalam segala aspeknya. Seminar ini juga merupakan rangkaian agenda seminar tahunan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Silvikultur Indonesia (MSI) untuk meningkatkan peran silvikultur agar semakin nyata dalam mendukung kebijakan pengelolaan hutan secara nasional.