Sebanyak 10.678 mahasiswa baru mengikuti PIONIR Gadjah Mada. PIONIR Gadjah Mada ini merupakan kegiatan pembelajaran, pengenalan, penggalian potensi, dan orientasi bagi mahasiswa baru.
PIONIR yang dilaksanakan di tahun 2024 sebagai bentuk transformasi dari Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB). PIONIR Gadjah Mada kali ini mengusung tema Kolaborasi Gadjah Mada, Generasi Unggul Indonesia.
Upacara PIONIR Gadjah Mada dipimpin Rektor UGM, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D di lapangan Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Senin (29/7). Selain dihadiri para pimpinan universitas dan fakulltas, upacara ini juga dihadiri Direktur Utama PT Jasa Raharja, Dr. Rivan Achmad Purwantono, alumnus Fakultas Filsafat UGM yang berorasi memberi bekal kepada para mahasiswa baru.
Saat memimpin upacara PIONIR, Rektor berkesempatan mengenakan jaket almamater kepada sejumlah mahasiswa baru UGM. Diantaranya kepada Ariani Nismaputri (Putri Ariani) Fakultas Hukum, Alfian Adicandra (FMIPA), Yanditia Shafa Nadhiya (FKG), Malya Cetta Parahita Danisworo (FKH), Haifanuha Luna Lilatata Kusuma (FIB), dan Mohammad Attar Fiqis (SV Teknologi Veteriner).
“Ini hari pertama mahasiswa baru memasuki kampus tercinta untuk mengikuti PIONIR Gadjah Mada tahun 2024. Selamat datang Gadjah Mada Muda, kami sangat bangga menyambut kedatangan kalian semua. Kalian adalah orang-orang yang telah berhasil berjuang masuk untuk menjadi bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada,” ujar Ova Emilia mengawali sambutan.
Dia menyampaikan para mahasiswa baru UGM adalah orang-orang terpilih. Betapa tidak, karena mereka terpilih diterima setidaknya telah mengalahkan 13 orang lain yang memiliki keinginan sama masuk ke Universitas Gadjah Mada.
Rektor meyakini para mahasiswa baru telah mencurahkan seluruh kemampuan fisik, mental dan spiritual untuk bisa merebut tiket masuk ke Universitas Gadjah Mada. Pada acara PIONIR, ini diharapkan para mahasiswa baru UGM bisa menikmati acara, menikmati pertemanan baru, menikmati suasana baru yang tentunya akan digeluti selama 4 tahun kedepan.
“Gadjah Mada Muda adalah PIONIR hebat yang memiliki komitmen kuat untuk berproses menjadi generasi unggul yang memiliki kapabilitas dan berdaya saing menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia 10-20 tahun kedepan,” ungkapnya.
Banyak hal-hal baru yang akan dilakukan nantinya, dan UGM ingin memastikan para mahasiswa baru menikmati, menyayangi dan semuanya happy untuk mengikuti kegiatan pionir selama seminggu ini. Melalui tema Kolaborasi Gadjah Mada Muda, Generasi Unggul Indonesia, UGM sangat mengharapkan bahwa ke depan para mahasiswa tidak hanya mengelaborasi pengetahuan yang diperlukan. Lebih dari itu yang diperlukan juga kerja sama lintas disiplin ilmu, serta mengenal budaya pembelajar di lingkungan kampus yang cerdas, inklusif, berbudaya, bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
”Kalian semua nanti akan berbaur dengan berbagai bidang ilmu dari fakultas yang berbeda-beda, dari daerah yang berbeda-beda, dan dari budaya yang dibawa berbeda-beda, dan mungkin dari bahasa ibu yang berbeda-beda pula. Dari situ kita akan didapat pembelajaran Sumber Daya Manusia yang berdaya saing tinggi yang mampu mengintegrasikan, bukan hanya kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan emosional sebagai parameter utama dalam menghadapi tantangan dan perubahan ekosistem global,” terangnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. menambahkan PIONIR Gajah Mada berkomitmen untuk menjadikan orientasi kampus ini sebagai langkah awal dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan dan menumbuhkan kesadaran lingkungan hidup, khususnya melalui prinsip zero waste.
Transformasi menuju zero waste, kata dia, bukan hanya tanggung jawab panitia atau universitas, tetapi juga tanggung jawab setiap individu. UGM mengajak para mahasiswa baru, untuk menjadi agen perubahan.
“Mulailah dengan kebiasaan sehari-hari seperti membawa botol minum dan kotak makan sendiri, menghindari penggunaan kantong plastik, dan mendukung program daur ulang di kampus,” paparnya.
Kepada mahasiswa baru juga diberikan edukasi dengan cara mengimplementasikan secara langsung dengan pemilahan sampah. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan keterampilan mahasiswa baru dalam menerapkan prinsip-prinsip zero waste sejak hari pertama mereka di kampus.
Sebanyak 10.678 mahasiswa baru terdiri atas 8.815 mahasiswa Program Sarjana,dan 1.863 mahasiswa Program Sarjana Terapan. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.003 mahasiswa atau 9,34 % mahasiswa bantuan KIP-K atau Program Bidikmisi dan PBUTM/ Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu sebelumnya. Berdasarkan jenis kelaminnya, 4.332 mahasiswa laki-laki dan 6.346 mahasiswa perempuan.
Pada Program Sarjana, jumlah lulusan sekolah menengah yang memilih UGM baik sebagai pilihan 1, 2, maupun 3 sejumlah 166.162 orang yang tersebar di 71 program studi, sedangkan yang memilih Program Sarjana Terapan pada tahun ini 46.770 untuk 22 program studi.
Sebagai bentuk pengejawantahan UGM sebagai universitas nasional maka pada tahun 2024 ini seperti juga di tahun-tahun sebelumnya mahasiswa baru UGM berasal dari semua provinsi yang ada di Indonesia. Untuk mahasiswa asing sejumlah 5 orang yang berasal dari Perancis, Norwegia, Australia, dan Laos.
Penulis: Agung Nugroho
Foto: Firsto