Di era globalisasi saat ini peran dan kompetensi dari masing-masing individu khususnya lulusan perguruan tinggi sangat berpengaruh di dunia kerja dibandingkan peran koorporasi. Saat ini adalah saat dimana masing-masing individu bisa mengembangkan diri di dunia ekonomi kreatif. Sedikit berbeda kondisinya ketika bidang pertanian, industri dan informasi masih mengemuka, maka koorporasi sangat menentukan.
“Masa ekonomi kreatif saat ini yang sangat berperan adalah masing-masing individu dan bukan lagi koorporasi,”papar Vice President Eksplorasi PT. Pertamina, Dodi Priambodo pada acara pembekalan wisuda sarjana dan diploma periode II tahun ajaran 2014/2015 di Grha Sabha Pramana UGM,Senin (18/5).
Ia menambahkan karya tiap-tiap individu sangat dihargai dan bisa mengalahkan karya dari koorporasi. Ia mencontohkan lulusan SMA dan SMK dari Salatiga mampu membuat salah satu komponen sayap pesawat terbang. Karya mereka mampu mengalahkan para doktor bahkan profesor dari luar negeri.
“Sekarang itu dunia seakan tanpa batas. Siapa yang kuat tentu akan menguasai dunia,” kata lulusan Teknik Geologi angkatan 1980 itu.
Menurut Dodi setelah lulus kuliah mahasiswa akan dihadapkan dengan banyak pilihan di dunia kerja. Apakah nantinya mereka akan menjadi pegawai, pemilik atau bahkan investor. Pengembangan pribadi dan minat masing-masing mahasiswa akan mengantarkan mereka pada pilihan-pilihan tersebut.
Sementara itu Plt. Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar, Yundriati Erdani di hadapan mahasiswa lebih banyak memberikan tantangan kepada mereka untuk mencoba menjadi pengajar muda. Yundriati melihat persoalan pendidikan sangat penting sebagai eskalator kemajuan di bidang ekonomi Indonesia.
“Melalui pendidikan akan mendorong perubahan perilaku menuju masyarakat Indonesia yang lebih maju,” kata Yundriati.
Alumnus Jurusan Teknik Kimia angkatan 1989 ini mengatakan munculnya Indonesia Mengajar terinspirasi dari program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang digagas oleh mantan Rektor UGM, Prof. Koesnadi Hardjasoemantri. Sampai saat ini Indonesia Mengajar telah mencetak sekitar 620 pengajar muda yang tersebar di 17 kabupaten/kota se-Indonesia. Dari jumlah itu 77 orang merupakan alumni UGM. (Humas UGM/Satria;foto: Budi H)