![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/19051514320103821775396514-701x510.jpg)
YOGYAKARTA – Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad di rumah sakit Singapura, Selasa (19/5), dini hari. Rektor menyampaikan duka cita yang mendalam. “Keluarga besar Universitas Gadjah Mada menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Dubes Burhan Muhammad, semoga beliau diterima di sisinya,” kata Rektor dalam acara wisuda program Sarjana dan Diploma Universitas Gadjah Mada yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, Selasa (19/5).
Dihadapan 1.750 lulusan yang baru saja diwisuda, Rektor meminta para wisudawan meluangkan waktu menundukkan kepala selama satu menit seraya mendoakan almarhum beserta istri yang beberapa hari yang lalu juga telah berpulang. “Mari kita luangkan waktu satu menit untuk beliau berdua,” katanya.
Menurut Rektor, Dubes Burhan Muhammad beserta istri, Hery Listyawati, keduanya merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada. Burhan merupakan lulusan jurusan Hubungan Internasional Fakultas Isipol, sementara Hery Listyawati adalah lulusan Fakultas Hukum yang masih tercatat sebagai dosen aktif di Fakultas Hukum UGM.
Seperti diketahui Burhan Muhammad beserta istri menjadi korban dari kecelakaan helikopter di wilayah Gilgit, Pakistan beberapa pekan lalu. Akibat kejadian itu, Hery Listiawati meninggal dunia di tempat. Sementara Burhan mengalami luka bakal serius dan dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Hingga akhirnya dipindahkan ke salah satu rumah sakit di Singapura. Pada pukul 00.05 WIB dinihari tadi, Dubes Burhan akhirnya berpulang.
Usai mendoakan Dubes Burhan, Rektor UGM dalam sambutan acara wisuda tersebut mengatakan Universitas Gadjah Mada kali ini mewisuda 1.750 lulusan Sarjana dan Diploma, terdiri 1.519 lulusan sarjana dan 231 Diploma. Masa studi rata-rata untuk wisuda periode ini adalah 4 tahun 6 bulan untuk jenjang sarjana dan 3 tahun 1 bulan untuk jenjang Diploma. Waktu studi tersingkat untuk jenjang S1 diraih Wina Tryanita Sari dari prodi prodi Ilmu Fisafat yang menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 4 bulan. “Lama studi tersingkat jenjang Diploma diraih Albar Baiquni dari prodi D3 Elektronika dan Instrumentasi Sekolah Vokasi yang lulus dalam waktu 2 tahun 6 bulan,” katanya.
Lulusan termuda untuk program sarjana diraih Pasha Grata Putrarinsi dari prodi Perencanaan wilayah dan kota dengan usia 19 tahun 3 bulan 25 hari. Sedangkan wisudawan termuda untuk jenjang Diploma diraih oleh Atika Lestari dari prodi D3 Agroindustri Sekolah Vokasi, yang lulus pada usia 19 tahun 10 bulan 14 hari.
Berdasarkan predikat kelulusan, persentase lulusan berpredikat Cum Laude 35,65% dan 6,40 % lulus dengan predikat memuaskan. Sementara sisanya sebanyak 57,95% memperolah predikat sangat memuaskan. Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk jenjang S1 periode ini adalah 3,33. Sementara rerata IPK untuk jenjang Diploma adalah 3,33. IPK tertinggi untuk S1 diraih oleh Faranisa Kusuma Dewi dari prodi Pendidikan Dokter yang lulus dengan IPK 3,96. Sedangkan untuk program Diploma diraih oleh Ilham Guntara dari prodi D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi Sekolah Vokasi yang lulus dengan IPK 3,94. (Humas UGM/Gusti Grehenson)