• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal

Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal

  • 20 May 2015, 11:18 WIB
  • Oleh: Satria
  • 2182
  • PDF Version
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal
Sistem Pengajaran Tentang Australia Belum Maksimal

Mahasiswa Indonesia yang belajar tentang pemerintahan dan politik luar negeri Australia jumlahnya meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah mahasiswa yang menghadiri kuliah setiap semesternya. Selain itu, data dari Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII), terdapat 63 program studi Hubungan Internasional di seluruh Indonesia, yang sebagian besar menawarkan mata kuliah politik dan pemerintahan Australia serta politik luar negeri Australia.

Hal ini mengemuka dalam Convention on Australia Studies 2015, yang diselenggarakan oleh Jurusan HI UGM dan HI UII, di Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (20/5). Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut antara lain; Prof. John F. Murphy dari Universitas Melbourne, Dafri Agussalim, M.A. dari UGM, serta Michael Bachelard jurnalis Australia.

Dafri berpendapat selama ini hubungan Indonesia dan Australia mengalami pasang surut. Namun, dalam pandangan Dafri masih ada ketidaksepahaman antara pemerintah Australia dengan warganya terkait hubungan dengan Indonesia.

“Ada ekspektasi yang berbeda antara pemerintah dengan warganya dalam melihat Indonesia. Kalaupun ada konflik biasanya tidak berlangsung lama,” papar Dafri.

Menurut Dafri salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan ketegangan antara kedua negara adalah saling memahami. Ini bisa dilakukan di dunia pendidikan, hubungan bisnis, budaya dan pariwisata, serta bentuk ragam diplomasi non-konvensional lainnya.

“Bisa dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, seperti mahasiswa, NGO, ormas dan bisnis sehingga mempersempit peluang terjadinya kebuntuan total dalam hubungan dua negara,” katanya.

Senada dengan itu Prof. Murphy melihat sebagai negara bertetangga, Indonesia dan Australia memang sering berbeda pandangan. Ia menilai beberapa kebijakan pemerintah Australia memang tidak sejalan dengan pemikiran warganya.

“Masyarakat tidak merespons dan antiklimaks. Hal itu lebih pada persoalan dalam negeri dan konsumsi politik,” kata Murphy.

Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna P. Sugarda, S.H., LLM., menyambut baik diadakannya kegiatan ini. Sudah saatnya universitas melakukan peran nyata untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara.

“Saya sepakat masyarakat Australia memang lebih dewasa dibandingkan pemerintahnya. Nah, disinilah perguruan tinggi bisa mengambil peran,” tutur Paripurna. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Tingkatkan Mutu Prodi Pendidikan, UGM Gandeng AUN-QA

    Thursday,04 May 2017 - 13:34
  • UGM Gelar Kongres Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan

    Tuesday,13 March 2012 - 10:44
  • Pembelajaran Dalam Kegiatan Wisata Belum Maksimal

    Monday,14 May 2018 - 14:27
  • FK UGM Siapkan SDM Menuju Pelayanan Kesehatan Era Jamkesta dan BPJS

    Saturday,02 March 2013 - 16:17
  • UGM Lepas Kontingen ke PIMNAS 2019

    Thursday,22 August 2019 - 19:51

Rilis Berita

  • Ganjar : Kagama Harus Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat 14 December 2019
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (PP
    Satria
  • Gasseli, Semarak Pesepada Meriahkan Dies Natalis UGM ke-70 14 December 2019
    Sejak pagi, ratusan pesepeda tampak memadati halaman bagian selatan gedung rektorat Univesitas Ga
    Satria
  • UGM Gelar Doa Bersama untuk Negeri 14 December 2019
    Ratusan sivitas akademika UGM beserta masyarakat melaksanakan doa bersama pada Jumat (13/12) mala
    Satria
  • “Wonder” Aplikasi untuk Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak 14 December 2019
    Perempuan dan anak Indonesia hingga kini masih rawan mengalami kekerasan. Begitu tingginya kasus
    Agung
  • Pawai Budaya Nitilaku 2019 Makin Semarak dengan Kostum Wayang dan Busana Pejuang 14 December 2019
    Menjelang puncak peringatan Dies Natalis ke-70 atau Lustrum XIV UGM pada tanggal 19 Desember mend
    gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak