![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/1905151432016477109234854-767x510.jpg)
Sebanyak 62 Tenaga Pendidik dan Kependidikan UGM menerima Piagam Penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Pemerintah bagi PNS yang telah mengabdi selama 30 dan 20 tahun. Penghargaan Satyalancana Karya Satya disampaikan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE di ruang Balai Senat UGM, Rabu (20/5).
Ditempat dan waktu yang sama, dilakukan pula penyerahan 29 SK CPNS K2 Tahap I. Juga pengambilan sumpah PNS bagi 200 Tenaga Pendidik dan Kependidikan d lingkungan UGM.
Budi Wignyosukarto berharap bagi 29 penerima SK CPNS K2 untuk tetap mempertahankan semangat tinggi dalam bekerja. Hal ini untuk menepis anggapan, ketika masih menjadi honorer bekerja keras namun sesudah diangkat menjadi PNS hanya duduk-duduk manis.
“Moga-moga tidak menurunkan semangat. Karena ini tentu sangat dinanti-nantikan untuk pegawai honorer yang dulu sudah lama diusulkan menjadi CPNS,” katanya.
Budi menandaskan tahun 2015 ini menjadi tahun untuk melakukan penertiban. Terutama bagi dosen-dosen, agar semua tenaga pendidik di UGM memiliki sertifikat dosen. Sebab jika tidak mau melakukan sertifikat maka di tahun depan jabatan fungsional yang melekat akan dicopot.
“Meski sudah doktor sekalipun, tidak ada tunjangan jabatan fungsional dan pada akhirnya masuk ke tenaga pendidikan. Jika tidak mau dicopot, karena UU mensyaratkan seperti itu maka setiap dosen harus memiliki sertifikat,” tandasnya.
Karena itu, Budi sangat berharap dan memohon kesediaan para tenaga pendidik untuk melakukan itu. Sertifikasi dosen bukanlah untuk kebutuhan pribadi, namun lebih untuk kepentingan institusi agar institusi memiliki dosen yang bersertifikat. (Humas UGM/ Agung)