Bertepatan dengan peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia, 21 Mei 2015, Rumah Sakit (RS) UGM meluncurkan Gerakan 1 Juta Telur Untuk Anak Indonesia bertempat di RS UGM. Gerakan ini dilaksanakan mengingat masih kurangnya anak yang mendapat gizi cukup. Sementara itu telur merupakan salah satu sumber protein terbaik pada anak.
“Di DIY kalau gizi kurang masih ada. Disinilah peran dokter memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya telur bagi perkembangan anak,” papar Ketua Komite Medis RS UGM, dr. Ristantio, Sp.A di sela-sela acara.
Bersamaan dengan acara tersebut juga dilaksanakan Pelatihan Pijat Bayi untuk Kader Kesehatan. Sejak operasional rumah sakit dimulai pada tahun 2012, RS UGM secara rutin menyelenggarakan kegiatan pelatihan pijat bayi. Tahun 2015 ini merupakan pelatihan yang ke-4, dilaksanakan atas kerja sama RS UGM dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY.
“Kader kesehatan diharapkan keterampilannya meningkat dalam mendampingi kegiatan pelayanan kesehatan di wilayahnya,” paparnya.
Senada dengan itu, Ketua IDI DIY, dr. Bambang Suryono, SpAnKIC menambahkan penyakit infeksi dan gangguan nutrisi di DIY harus mendapatkan perhatian serius, khususnya oleh orang tua. Masyarakat dari hari ke hari harus semakin sadar dalam memperhatikan nutrisi kepada anak.
“Anak-anak harus diperhatikan karena ini adalah investasi masa depan,” kata Suryono.
Kegiatan ini mendapatkan tanggapan positif di kalangan kader kesehatan di Sleman. Ratmi kader kesehatan dari Kronggahan 2, Trihanggo, Gamping mengatakan kegiatan pemberian nutrisi kepada anak-anak, termasuk telur, selama ini sudah dilakukan oleh para kader kesehatan.
“Kita senang karena para dokter punya perhatian besar terhadap pemberian nutrisi kepada anak-anak,” kata Ratmi.
Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan telur oleh RS UGM yang diwakili oleh Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS UGM, Prof. Dr. dr. Elisabeth Herini, Sp.A (K) kepada kader kesehatan dan seluruh pasien anak, baik rawat jalan maupun inap. (Humas UGM/Satria)