• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Generasi Muda dan Tantangan di era MEA

Generasi Muda dan Tantangan di era MEA

  • 28 May 2015, 10:23 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7238
Generasi Muda dan Tantangan di era MEA

Diperlukan kesiapan matang menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Menurut Denni Puspa Purbasari, M.Sc., Ph.D, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, guna menuju Masyarakat Ekonomi Asean, Indonesia perlu melakukan elevating standard. Sebab tanpa standar yang tinggi maka Indonesia akan ketinggalan.

"Sudah sejak tahun 2010, biaya masuk perdagangan barang nol persen. Masuknya barang impor ini tentunya sudah tidak perlu dikhawatirkan menuju MEA, di beberapa gerai toko sudah ditemukan beberapa barang itu", katanya di UC UGM, Rabu (27/5) saat digelar seminar nasional Generasi Muda Menjawab Tantangan Global Di Era Masyarakat Ekonomi Asean.

Denni menyebut Indonesia merupakan pasar yang sangat besar. Sebanyak 24 juta penduduknya berada pada posisi kelas menengah dimana memiliki pola hidup konsumtif. 

"Bayangkan mungkin 6 bulan ganti handphone, Facebook, belanja di Instagram, pasarnya besar sekali 1000 triliun", katanya.

Karena itu, pemerintah perlu memikirkan kebijakan long term. Tidak hanya melakukan stop impor beras dan melakukan bagi-bagi uang tanpa tujuan yang jelas. 

Diakui Denni, kebijakan-kebijakan yang rasional memang cenderung tidak populer. Sementara politisi yang memimpin biasanya lebih suka kebijakan yang populis.

"Perlu long term pengambilan kebijakan, kebijakan harus memikirkan generasi berikutnya karena menjadi poin sangat penting. Kebijakan jangan hanya berorientasi lima tahunan agar dipilih lagi, tanpa memikirkan efek 10 atau 20 tahun berikutnya," paparnya.

Meski tidak langsung mengkaitkan dengan generasi muda, Poppy Sulistyaning Winanti, M.Sc ,dosen Fisipol UGM mengatakan sangat wajar bila muncul pesimisme dan optimisme, pro kontra, dan seterusnya terkait pemberlakukan MEA. Yang terpenting, masyarakat harus menjadi well inform dengan apapun yang sedang dikritisi. 

"Kalau hanya menjadi pasar, boleh kita pesimis. Namun ketika yang dituju utamanya menjadikan Asean ini menjadi basis produksi dan basis pasar bersama, kita mencoba mengkaitkan semua itu guna menjadikan kawasan ini mempunyai daya saing tinggi", ungkapnya.

Seminar digelar Perpustakaan UGM bekerjasama dengan Sampoerna Corner dalam program besar bertema Generasi Muda Menjawab Tantangan Global Di Era Masyarakat Ekonomi Asean yang berlangsung selama tiga bulan, Maret - Mei 2015. Dalam kegiatan ini diselenggarakan pula  Lomba Karya Tulis Sampoerna Corner 2015.

Lomba karya tulis diikuti 8 universitas, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sriwijaya, Universitas Padjajaran, Sampoerna University, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Jember dan Institut Teknologi Sepuluh November. Keluar sebagai pemenang I Yasmine Permatasari (UNDIP) dengan judul karya tulis "Peran Generasi Muda Indonesia di Era MEA". Sementara itu, juara II Mokhamad Faridl Robtitoh (ITS Surabaya), judul karya tulis "Peningkatan Ekonomi Kreatif UMKM oleh Pemuda Indonesia sebagai Basis dalam Persaingan" dan juara III Robie Tanziil (Universitas Sriwijaya), judul karya tulis "MEA Itu Layaknya Sidang Skripsi". (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Menpora: Pemuda Harus Berani Berbuat Hebat

    Monday,18 November 2013 - 16:04
  • PLN Ajak Generasi Milenial Membangun Negeri

    Thursday,25 April 2019 - 12:28
  • Generasi Muda Penentu Kemenangan Pemilu 2014

    Monday,04 November 2013 - 14:32
  • Lomba Tumpeng Warnai Peringatan Dies Natalis ke-73 UGM

    Tuesday,13 December 2022 - 14:59
  • Tarik Minat Generasi Milenial Geluti Pertanian Lewat Jambore Petani Muda

    Wednesday,25 September 2019 - 11:35

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual