
Pelaksanaan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dilakukan serentak secara nasional, Selasa (9/6). Penerimaan calon mahasiswa ini sekaligus untuk meningkatkan APK (angka partisipasi kasar) masyarakat untuk kuliah di perguruan tinggi.
“Kapasitas atau daya tampung tahun ini kita tingkatkan. Salah satunya untuk mengejar target angka partisipasi kasar,” ungkap Sekjen Kemenristek-dikti, Prof. Ainun Na’im, M.B.A., Ph.D, di kampus UGM, Selasa (9/6), sesaat sebelum meninjau pelaksanaan SBMPTN.
APK saat ini, termasuk yang berada di perguruan tinggi agama, sebesar 30 persen. Target lima tahun ke depan, pada akhir 2019, diharapkan APK menjadi 36 persen. “Jika jumlah mahasiswa saat ini sekitar enam juta orang, maka pada akhir 2019 diharapkan menjadi kira-kira tujuh orang mahasiswa,” jelas Ainun.
Selain peningkatan APK, tahun ini juga ada penambahan penerima beasiswa Bidikmisi. Saat ini ada penambahan 60-70.000 penerima, termasuk di dalamnya sebagai pengganti penerima Bidikmisi sebelumnya yang sekarang sudah lulus. “Untuk jumlah totalnya sekarang, saya lupa tidak membawa catatannya. Tapi, sekitar tiga ratus ribuan,” ujar Ainun kemudian.
Untuk kuota SBMPTN sendiri, tahun ini sebesar 30 persen dari total seluruh jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru. “Proses seleksi dari tahun ke tahun terus kita perbaiki, dengan soal yang dibuat sevalid mungkin, serta dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan kecil untuk munculnya kecurangan,” papar Guru Besar Fakultas Ekonimika dan Bisnis UGM.
Sekretaris umum Panitia SBMPTN, Prof. Dr. Werry Darta Taifur, SE, MA mengatakan jumlah peserta SBMPTN secara nasional tahun 2015 sebanyak 37.963 orang peserta. Sementara, daya tampung yang tersedia sebesar 99.223 yang tersebar di 74 PTN.
“Dengan demikian, rata-rata rasio persaingannya sebesar satu dibanding empat belas,” ungkap Werry Darta Taifur, yang juga Rektor Universitas Andalas, Padang.
Sedangkan penanggungjawab Panlok 46 Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisno, MAg mengatakan khusus Panlok (panitia lokal) 46 Yogyakarta dilaksanakan oleh 4 PTN, yaitu UGM, UIN Suka, UNY, dan UPN. Jumlah peserta mencapai 37.963 orang, dengan rincian untuk kelompok Saintek 16.295 orang, kelompok Soshum 17.522 orang, dan kelompok ujian Campuran 4.146 orang.
Pelaksanaan SBMPTN juga tidak membatasi bagi calon mahasiswa berkebutuhan khusus. “Untuk di Yogyakarta ada sebelas orang, masing-masing tiga orang di UPN dan delapan orang di UNY,” tutur penanggungjawab Panlok 46 Yogyakarta, Sutrisno, yang juga Wakil Rektor I UIN Suka Yogyakarta. (Humas UGM/ Agung)