UGM terus berupaya mendorong berbagai kegiatan yang mampu mengokohkan visi sebagai world class research university. Salah satunya dengan memperkuat pelaksanaan riset di berbagai bidang keilmuan.
“Universitas membutuhkan banyak masukan untuk penguatan riset, termasuk dalam ilmu dasar,” terang Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Prof.Dr. Suratman, Selasa (16/6) dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung baru program sarjana Fakultas MIPA UGM.
Misalnya saja dalam hal pengelolaan limbah laboratorium. Kedepan pihaknya berencana akan membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) laboratorium secara terpadu di setiap kluster UGM. Dengan demikian tidak menimbulkan beban pencemaran lingkungan.
“Demikian halnya terkait pengelolaan air dan energi listrik yang tinggi di UGM, kami perlu masukannya dari fakultas,” ujarnya.
Suratman berharap nantinya FMIPA dapat menjadi salah satu pilar yang dapat menyokong UGM menjadi universitas riset berkelas dunia melalui berbgai riset yang dihasilkan. Bahkan dapat menjadi motor penggerak lahirnya berbagai publikasi ilmiah di lingkungan UGM. “Selain Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran, FMIPA sudah menjadi salah satu pemasuk publikasi terkuat di UGM. Kami sangat berterima kasih,” katanya.
Dengan adanya gedung perkuliahan baru ini kedepan diharapkan mampu mendukung kegiatan pembelajaran di FMIPA. Juga menjadi semangat baru untuk menjalankan kegiatan pendidikan dan penelitian. “Kegiatan pembelajaran yang awalnya terpisah di MIPA utara dan MIPA selatan jadi terintegrasi di gedung baru ini semoga ada kekuatan baru nantinya dalam satu manajemen,” tutur Suratman.
Sementara Dekan FMIPA UGM, Drs. Pekik Nurwantoro, M.S., Ph.D., menyampaikan dengan adanya gedung baru ini diharapkan dapat mengurangi mobilitas civitas akademika FMIPA dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas. Pasalnya selama ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dua tempat yaitu di MIPA utara dan MIPA selatan.
“Kondisi ini menjadi beban berat karena potensi kecelakaan tinggi. Ada lebih dari 2 ribu mahasiswa yang harus bolak-balik ke kampus utara dan selatan untuk kuliah maupun mengurus administrasi perkuliahan,” ungkapnya.
Pembangunan gedung baru dengan tapak bangunan 1.160 meter persegi ini diharapkan dapat menampung seluruh kegiatan perkuliahan mahasiswa program sarjana. Selain akan digunakan untuk ruang kuliah gedung yang akan dibangun hingga lima lantai ini juga dipakai sebagai laboratorium. “Sesuai target pembangunan selesai akhir Desember 2015 semoga bisa segera digunakan untuk mengganti gedung kuliah di MIPA selatan,” katanya. (Humas UGM/Ika)