Arnia Sari Mukaromah, mahasiswa S2 Fakultas Biologi UGM angkatan 2013 berhasil mendapatkan beasiswa untuk mengikuti Short-Term Exchange Program in science and engineering (STEP) di Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT) Jepang. STEP@TUAT diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Program ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan bagi mahasiswa internasional dalam melakukan pembelajaran, berkontribusi pada perkembangan sains dan teknologi melalui kerja sama penelitian, membangun persahabatan internasional serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Jepang kepada mahasiswa internasional.
Arnia mengatakan STEP@TUAT periode akademik 2015-2016 akan diikuti oleh 20 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Kamboja, Laos, China, Rusia, Perancis, Brasil dan Ghana. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada Oktober 2015 hingga September 2016.
“Kebetulan saya adalah satu-satunya mahasiwa Indonesia yang diterima pada kategori SPRING dan akan melakukan penelitian selama dua semester,” papar Arnia, Selasa (23/6).
Ia menuturkan penelitian yang akan dilakukan selama di Jepang itu berkaitan erat dengan aktivitas alelopati daun Mahoni (Swietenia macrophylla King) serta mempelajari mekanisme alelopati tersebut menggunakan pendekatan biologi molekular. Penelitian tersebut akan dilakukan dibawah bimbingan Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si. (Laboratorium Biokimia, Fakultas Biologi UGM) dan Prof. Dr. Yoshiharu FUJII (Laboratory of International Agro-Biological Resources and Allelopathy, Departement of IEAS TUAT).
“Ada 3 kategori dan saya masuk yang SPRING untuk program master dan doktor,” katanya.
Sementara itu keikutsertaan Arnia dalam STEP@TUAT didukung penuh oleh Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM dan Dr. Diah Rachmawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Studi S2 Biologi Fakultas Biologi UGM.
“Program ini memiliki banyak nilai positif dalam pengembangan penelitian di bidang Biologi, sekaligus menambah pengetahuan mahasiwa mengenai teknologi terbaru yang dapat diterapkan dalam pengembangan sains dan teknologi di Indonesia,” papar Budi. (Humas UGM/Satria)