
Bagi Anda yang sering lupa mematikan kompor gas kini tidak perlu khawatir lagi. Pasalnya saat ini telah dikembangkan kompor gas yang bisa meminimalisasi risiko akibat kelalaian penggunanya.
Adalah empat mahasiswa Teknik Elektro UGM M. Rifai, Budi Azhari, Kukuh Daud P, dan Hisyam; serta Aries Budi Z dari mahasiswa ELINS yang sukses mengembangkan kompor gas otomatis yang dinamai Automatic Gas Stove for Safety atau Agos. Pengembangan Agos dimulai pada tahun 2014 lalu berawal dari kenyataan banyaknya kejadian kompor meledak karena kelalaian pengguna sehingga menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Kondisi tersebut mendorong kelimanya mendesain kompor yang praktis serta memberikan keamanan bagi para penggunanya. “Kita berusaha menciptakan kompor yang aman dan praktis. Memang sudah ada beberapa model kompor dipasaran yang menerapkan teknologi timer, tetapi pilihan pengaturan waktunya masih terbatas dan kurang praktis,” kata Hisyam, Selasa (30/6) saat berbincang dengan wartawan di Ruang Fortakgama UGM.
Hisyam mengungkapkan kompor Agos dapat dioperasikan dalam 3 pilihan mode yaitu manusal, otomatis, dan menggunakan timer. Pada mode manual pengaturan kompor layaknya kompor gas pada umumnya. Sementara pada mode otomatis mekanisme pengoperasian berdasarkan ada tidaknya peralatan memasak di atas tungku. Ketika menggunakan mode otomatis kompor akan menyala saat ada peralatan memasak di atas tungku dalam jangka waktu tertentu. Namun jika tidak ada peralatan memasak di atas tungku ataupun peralatan sudah dipindahkan setelah selesai masak maka kompor akan mati secara otomatis. “Mode ini bisa dipilih untuk meminimlisasi risiko kecelakaan kompor meledak karena pengguna lupa memtaikan kompor,” ujarnya.
Selain itu, Agos juga bisa dioperasikan dengan mode timer. Dengan mode ini pengguna bisa mengatur lama nyala kompor serta besar kecilnya api secara digital. Pengaturan waktu dan level nyala api dilakukan dengan menggunakan remot kontrol nirkabel. Berbeda dengan kompor gas konvensional, pengaturan waktu pada kompor ini bisa lebih leluasa karena pengguna bisa langsung mengatur berapa lama waktu nyala api melalui remot kontrol.
Saat ini kompor gas otomatis buatan mahasiswa UGM ini tengah dalam tahapan pengembangan lanjutan. Kedepan mereka tidak menutup kemungkinan akan memproduksi dalam skala masal dan menjualnya ke pasaran. (Humas UGM/Ika)