Universitas Gadjah Mada kembali menyerahkan 35 SK CPNS kepada Tenaga Honorer Kategori 2. Penyerahan SK CPNS disampaikan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE, di Ruang Multimedia, Jum’at (10/7).
Sebanyak 35 SK CPNS diberikan kepada 9 orang Tenaga Kependidikan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 7 orang Fakultas kedokteran dan 6 orang dari Fakultas Teknik. Kemudian Fakultas Isipol 4 orang, Direktorat Keuangan 3 orang dan Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, LPPM, Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik, Sekolah Pascasarjana dan Sekolah Vokasi masing-masing 1 orang.
“Selamat dan bagaimanapun yang diterima harus disyukuri sebagai nikmat Allah. Terlebih di bulan Ramadhan, lebih bisa mensyukuri, dengan menerima SK CPNS berarti bapak ibu kini telah masuk dalam lingkaran PNS. Meskipun saat ini masih dalam golongan CPNS, belum PNS penuh”, ujar kata Budi Wignyosukarto dalam sambutannya.
Dikatakan berada di lingkaran PNS berarti masuk dalam aturan, harus tahu hak dan kewajiban dan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Para penerima CPNS harus membaca kembali PP 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS.
“Jadi masuk disitu, aturan PNS akan diterapkan. Misalnya kalau mau cerai maka harus ada ijin atasan. Mau kawin lagi juga ijin. Meskipun itu urusan pribadi, namun didalamnya diatur masalah daftar tunjangan, kalau tunjangan tidak sampai bagaimana, kan repot”, katanya.
Masih di bulan Ramadhan, Budi mengingatkan para penerima SK CPNS untuk bekerja berlandaskan ikhsan dan ikhlas. Ikhsan berarti orang yang selalu ingin berbuat baik dan ikhlas dalam melakukan sesuatu.
“Makanya bekerja di PTN BH harus memberikan layanan yang baik. kembali ke ikhsan dan ikhlas, berbuat baik dan setulus mungkin, itu yang harus dilakukan”, tambahnya.
Bambang Dwi Suko Widodo, S.Mn, Kepala Bagian Kepegawaian UGM menambahkan sebelumnya telah diberikan sebanyak 118 SK CPNS. Sehingga total yang diterima UGM hingga kini sebanyak 153 SK CPNS.
“Masih ada 282 SK yang belum keluar dari sebanyak 435 yang diusulkan UGM”, papar Bambang Dwi Suko. (Humas UGM/ Agung)