Permintaan produktivitas yang tinggi mendorong plant dioperasikan pada daerah yang berbahaya atau daerah kritis sehingga mempunyai konsekuensi terjadinya kerusakan atau kesalahan peralatan dalam sistem lebih awal dari yang seharusnya. Oleh karena itu, salah satu faktor penting dalam sistem industri adalah diketahuinya dengan benar lokasi peralatan yang tidak bekerja sebagaimana seharusnya. Sebagai contoh, pada suatu sistem kendali keberadaan setiap sensor selalu dalam keadaan baik sangat penting karena sensor membawa informasi untuk diolah oleh pengendali dan aktuator untuk mensuplai energi pada sistem industri.
Hal ini ditegaskan oleh Samiadji Herdjunanto pada ujian terbuka program doktor Bidang Teknik Elektro UGM, Jumat (10/7) di KPTU Teknik UGM.
Pada kesempatan itu Samiadji mempertahankan disertasinya berjudul “Pembangkitan Residual Berbasis Tapis Khusus yang Robust terhadap Strucutured Uncertainty untuk Diagnosis secara Simultan Kesalahan Actuator dan Kesalahan Sensor pada Sistem Dinamis”.
Lebih lanjut Samiadji mengatakan kondisi di atas menyebabkan sinyal kesalahan perlu diproses dengan hati-hati sehingga dihasilkan residual untuk deteksi, isolasi, dan rekonstruksi sinyal kesalahan yang berasal dari aktuator maupun dari sensor. Proses deteksi, isolasi, dan rekonstruksi menjadi sulit bila terganggu oleh structured uncertainty dan proses ini menjadi sulit bila structured uncertainty tidak mempunyai informasi tentang upper bound atau batas atas.
“Untuk itu perlu ada pembangkitan residual untuk deteksi, isolasi dan rekonstruksi sinyal kesalahan yang robust terhadap sinyal structured uncertainty yang tanpa informasi upper bound yang masih belum ada solusinya,” kata dosen Jurusan Teknik Elektro UGM ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah ada metode baru menggunakan transformasi T, tapis khusus beserta gain tapis khusus, signature vector untuk pembangkitan beberapa robust residual yang saling decoupled dan berasal dari sensor maupun aktuator yang mengalami kesalahan tanpa harus mengetahui informasi upper bound uncertainty. Menurut Samiadji keefektifan teori ini telah diujikan secara numeris pada model matematis multi-input multi-output (MIMO) Web Winding System.
“Salah satu hasilnya adalah perbandingan residual actuator fault yang tidak robust dan robust akibat sinyal kesalahan pada aktuator bagian proses Web Winding System,” pungkasnya. (Humas UGM/Satria)