• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan

Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan

  • 04 Agustus 2015, 13:05 WIB
  • Oleh: Satria
  • 8460
Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan
Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan
Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan
Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan
Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan
Antisipasi Kemarau, Galakkan Gerakan ‘Memanen’ Hujan

Kekeringan yang melanda sejumlah daerah di tanah air disebabkan pada musim penghujan tidak dilakukan upaya penuh untuk memanen (menyimpan) air hujan atau menabung air hujan dan menyimpannya untuk musim kemarau. Pengajar Jurusan Teknik Sipil UGM, Dr. Ing. Ir. Agus Maryono menilai agar bencana kekeringan tidak terjadi lagi, perlu upaya ekstra keras dari masyarakat, pemerintah dan semua pihak untuk memanen air hujan sebanyak-banyaknya agar terhindar dari bencana kekeringan di musim kemarau berikutnya.

“Ketidaksiapan masyarakat menghadapi kekeringan diantaranya karena masyarakat sudah terbiasa dengan menerima bantuan dropping air atau membeli air dari daerah lain yang kadang jauh jaraknya,” kata Agus, Selasa (4/80 di UGM.

Menurut Agus sejauh ini masyarakat sangat menggantungkan diri kepada air bersih dari PDAM, padahal PDAM jelas tidak mampu memenuhi kebutuhan air seratus persen warga sepanjang tahun. Kebiasaan seperti ini akan sangat berbahaya dan rentan menderita kekeringan, apalagi jika terjadi fenomena ekstrem seperti El Nino tahun 1997 dan tahun ini diprediksi musim kemarau lebih panjang dari biasanya.

“Tiap-tiap keluarga di masyarakat harus berpikir dan berupaya keras dan melakukan memanen air hujan agar terhindar dari kekeringan,” katanya.

Dalam kesempatan itu Agus menyebutkan beberapa cara preventif dan kuratif yang bisa dilakukan dalam menghadapi musim kemarau. Cara preventif tersebut antara lain, menampung air hujan dengan tampungan air hujan (PAH), memasukan air hujan ke sumur resapan dan ke sumur-sumur penduduk.

Sedangkan langkah kuratif yang bisa dilakukan, seperti mencari sumber air yang masih tersisa, memeriksa kembali sumur-sumur penduduk hingga menyaring air untuk air minum bersih.

Di tempat sama Emilia Nurjani, M.Si dari Laboratorium Hidrometeorologi dan Kualitas Udara, Fakultas Geografi UGM mengatakan pola kemarau antar daerah di tanah air berbeda-beda. Selain itu, saat ini semakin banyak faktor-faktor yang turut memengaruhi turunnya hujan, termasuk El Nino dan La Nina.

“Kekeringan jangan disamaratakan karena pola musimnya berbeda tiap daerah,” katanya.

Emilia sepakat apa yang diusulkan Agus Maryono, yaitu dengan membuat sumur-sumur resapan sekaligus memberikan pengetahuan kepada para petani tentang pola musim hujan serta jenis padi yang cocok ditanam di musim kemarau. “Cocok apa tidak karena tekstur tanahnya ada yang berpasir maupun lempung,” tutur Emilia. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • UGM Dorong Gerakan Memanen Air Hujan Untuk Atasi Kekeringan

    Thursday,21 November 2019 - 14:34
  • UGM Gelar Deklarasi Gerakan Memanen Air Hujan

    Wednesday,28 November 2018 - 11:47
  • Pakar UGM: Kelola Air Hujan Solusi Mengatasi Kekeringan

    Wednesday,20 September 2017 - 16:14
  • Pakar UGM Ajak Masyarakat Memanen Air Hujan

    Friday,14 September 2018 - 16:32
  • Agus Maryono Raih Penghargaan Paten Terbaik UGM

    Tuesday,10 November 2020 - 17:44

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Kaji Potensi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Untuk Pakan Ternak 20 March 2023
    Penelitian penggunaan minyak atsiri lengkuas pada pakan sapi perah menjadi puncak kajian Dewi Rat
    Agung
  • Pertama Kalinya Sejak Pandemi, UGM Kembali Gelar Faculty Fair 18 March 2023
    Universitas Gadjah M
    Gloria
  • UGM Raih Penghargaan Media Sosial Terbanyak Sektor Perguruan Tinggi PR Indonesia Awards (PRIA) 2023 18 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berhasil meraih beberapa penghargaan pada ajang Public Rela
    Gusti
  • Raih Doktor Usai Kaji Makna Determinasi Waktu-Kematian 17 March 2023
    Disertasi Makna Determinasi Waktu-Kematian Berbasis Ide Kehendak Bebas Bagi Rekonstruksi Kons
    Agung
  • Fakultas Hukum UGM dan Kementerian Perdagangan RI Gelar Sosialisasi Anti-Dumping 17 March 2023
    Ketatnya persaingan dagang internasional turut mendorong negara-negara untuk menyusun r
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual