• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Aplikasi Inderaja dan SIG Untuk Pengendalian DBD

Aplikasi Inderaja dan SIG Untuk Pengendalian DBD

  • 07 Agustus 2015, 14:47 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5970
Dyah Respati Suryo Sumunar (Dokumentasi Fakultas Geografi UGM)

Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadi daerah endemik demam berdarah dengue (DBD). Bahkan kejadian DBD terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak tahun 1980 jumlah penderita terus meningkat secara signifikan dan puncak tertinggi terjadi di tahun 1998 dan mengalami penurunan di tahun-tahun setelahnya.

Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si., mengatakan kondisi musim dan faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit demam berdarah ini. Guna mengetahui daerah yang rentan dan berisiko terhadap penyakit ini, menurutnya diperlukan kajian mengani variasi spasial kejadian demam berdarah ini. Salah satu yang dapat dilakukan dengan menyusun pemodal ekologi. “Pemodelan spasial ekologi ini untuk mengetahui daerah rentan dan berisiko demam berdarah dan juga bisa digunakan sebagai dara untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan melalui sistem kewaspadaan dini,” urainya, baru-baru ini di Fakultas Geografi UGM. 

Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta ini menyampaikan aplikasi teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dapat digunakan untuk menyusun pemodelan spasial ekologi dan sistem kewaspadaan dini terhadap kejadian luar biasa demam berdarah dengue. “Citra penginderaan jauh QuickBird mempunyai kemampuan yangs angat baik untuk ekstraksi data spasial parameter kondisi lingkungan dan memberikan kontribusi tinggi dalam pemodelan spasial ekologi kejadian DBD,” terangnya saat melaksanakan ujian promosi doktor di Fakultas Geografi UGM. 

Beberapa parameter lingkungan seperti kepadatan pemukiman, pola pemukiman, dan jarak pemukiman terhadap sungai bisa diektraksi dari citra penginderaan jauh QuickBird. Citra ini memberikan kemudahan interpretasi, memiliki ketepatan akurat dan presisi, dan bersifat praktis. “Parameter kondisi lingkungan pemukiman tersebut dapat disadap dari citra QuickBrird dan bisa dikorelasikan dengan kejadian penyakit DBD,”kata Dyah.

Lebih lanjut dikatakan Dyah, analisis statistik spasial memiliki kemampuan mendeskripsikan sebaran kejadian penyakit DBD dan melakukan pengujian korelasi spasial dengan parameter kondisi lingkungan. Sehingga penetapan parameter terkait dengan sebaran kasus DBD bisa dilakukan melalui gambar yang nyata dengan bukti-bukti kuat. Sementara dari hasil analisis statistik keruangan menunjukkan bahwa sebaran kasus DBD di wilayah pemukiman Kota Yogyakarta memperlihatkan sebaran yang tidak acak. 

Mempertahankan disertasi berjudul “Pemanfaatan Citra QuicBird untuk Penyususnan Model Spasial Ekologi Kewaspadaan DIni Kejadian Luar Biasa Penyakit Demam Berdarah Dengue: Kasus di Permukiman Kota Yogyakarta”, Dyah menyampaikan dari hasil model indeks untuk penentuan tingkat kerentanan daerah terhadap kejadian DBD diketahui di Kota Yogyakarta terdapat daerah dengan kerentanan sangat rentan  seluas 3.074.978,96 m² (10%) meliputi tiga kecamatan. Sementara daerah dengan kerentanan cukup rentan seluas 6.985.137,391 m² (20%) meliputi empat kelurahan , daerah rentan seluas 14.478.975 m² (42%) meliputi 21 kelurahan, dan daerah tidak rentan seluas 9.627.341,53 m² (28%) terdiri dari 17 kecamatan. “Sebanyak 73,2 persen kasus DBD berada di daerah yang memiliki kelas kerentanan cukup rentan dan tidak rentan,” terangnya.

Sedangkan dari model regresi  dengan metode Odinary Least Square, disebutkan Dyah  menghasilkan prediksi  kasus DBD dengan tingkat akurasi sebesar 88,46 persen. Sementara, model spasial ekologi bisa digunakan untuk menyusun sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa DBD dengan empat simpul yaitu sumber penyakit, media transmisi, kependudukan, dan kejadian penyakit dan faktor cuaca serta iklum yang berpengaruh terhadap semua simpul. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Mengembangkan Aplikasi Edukasi Interaktif Tutorpedia

    Tuesday,30 May 2017 - 14:05
  • Raih Doktor Usai Mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Fertilitas

    Thursday,12 October 2017 - 10:32
  • Aplikasi Inderaja dan SIG Untuk Pengendalian DBD

    Friday,07 August 2015 - 14:47
  • Levers of Control Efektif Tingkatkan Inovasi dan Kinerja Perusahaan

    Tuesday,15 January 2013 - 9:35
  • FK UGM Gelar Diskusi Inovasi Percepatan Pengendalian TB di DIY

    Tuesday,30 March 2010 - 14:54

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual