Pemerintah telah mencanangkan kebijakan dan strategi baru dalam suatu Gerakan Pembangunan Berwawasan Keehatan Sebagai Strategi Nasional Menuju Indonesia Sehat 2010. Salah satunya adalah Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yang merupakan Tenaga Kesehatan sesuai yang tercantum dalam PP No:32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa tenaga kesehatan diberikan kesempatan untuk meningkatkan ketrampilan atau penguasaan pengetahuan melalui pelatihan. Hal tersebut dikemukakan Drs. Dalijo G.P, Ketua Program D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan FMIPA UGM dalam releasenya (21/11/05).
Oleh karena itu, D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan FMIPA UGM mengadakan Pelatihan ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems-10 th revision) pada tanggal 17-26 November 2005 di Ruang Auditorium T201 Gedung Selatan fakultas setempat.
Menurut pak Dalijo, kegiatan tersebut secara umum bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan penguasaan pengetahuan tenaga pelaksana pengelola rekam medis dan informasi kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan baik rumas sakit maupun puskesmas tentang kode penyakit, khususnya penggunaan ICD-10. Sehingga menghasilkan informasi kesehatan bagi pimpinan dalam menjalankan fungsi manajemen dalam upaya meningkatkan efisiensi dan mutu pelayanan rumas sakit dan puskesmas. Selain itu secara khusus juga untuk (i) memahami fungsi, penggunaan, aturan, prosedur, dan batasan pengertian tentang cara penggunaan ICD-10; (ii) mengenal istilah-istilah yang digunakan ICD-10; (iii) menentukan kode diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10 sehingga tercipta informasi kesehatan yang bermutu; dan (iv) memahami kekhususan setiap bab di ICD-10. “Sehingga diharapkan mampu mewujudkan Indonesia Sehat 2010 melalui informasi kesehatan bermutuâ€, kata pak Dalijo.
Sebagai fasilitator pelatihan yaitu Drg. Berty Murtiningsih, M.Kes (Dinkes Prop. DIY); dr. Kristiani, SU (Puskesmas Salam); Dr. Wahyudi Istiono, M.Kes (FMIPA UGM); Dr. Arida Oetami, M.Kes (FMIPA UGM); Sis Wuryanto, A.Md PerKes, S.KM (FMIPA UGM); dan Eddy Kristiyono, A.Md PerKes (FMIPA UGM).
Peserta pelatihan sebanyak 40 orang yang berasal dari: (i) Rumah Sakit: RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RSUD H. Damanhuri Barabai Kalsel; (ii) Puskesmas di Kabupaten Bantul: Puskesmas Banguntapan, Puskesmas Srandakan, Puskesmas Kasihan I, Puskesmas Bantul II, Puskesmas Sewon I, dan Puskesmas Piyungan; (iii) Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo: Puskesmas Sentolo II, Puskesmas Temon I, Puskesmas Nanggulan, dan Puskesmas Pengasih II; (iv) Puskesmas di Kabupaten Sleman: Puskesmas Ngemplak I, Puskesmas Mlati II, Puskesmas Sleman, dan Puskesmas Minggir; (iv) Dinas Kesehatan: Dinkes Propinsi DIY, Dinkes Kab Kulon Progo, Dinkes Kab Sleman, Dinkes Kab Bantul, Dinkes Kab Gunungkidul, dan Dinkes Kota Yogyakarta. (Humas UGM)