Untuk meraih sebuah kesuksesan diperlukan perjuangan yang lebih dari biasanya. Hal ini dikatakan oleh Sudarmono, alumnus SMA 1 Bayat, Klaten yang telah diterima di Fakultas Peternakan UGM melalui jalur SNMPTN program Bidik Misi 2015. Komitmen itu selalu dipegang teguh oleh Sudarmono terutama setelah duduk di bangku SMA.
“Ketika teman-teman sibuk refreshing saya masih fokus untuk mencari beasiswa masuk ke UGM. Memang, untuk mencapai sebuah kesuksesan diperlukan perjuangan lebih dibandingkan orang lain,”papar Sudarmono, Kamis (13/8).
Anak pasangan Wagiman-Mursiyem ini sejak SD hingga SMA sudah menunjukkan prestasi akademik. Selain meraih ranking 1-3, Sudarmono juga pernah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang fisika dan kimia, lomba cerdas cermat dan lomba pidato. Ia pun cukup aktif di OSIS maupun kerohanian Islam sekolah (Rohis).
“Masa SMA merupakan masa-masa sulit bagi saya untuk mengejar cita-cita yang sudah saya impikan sejak SMP untuk kuliah UGM,” kata pria kelahiran 24 Agustus 1997 itu.
Sudarmono adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Bapaknya, Wagiman, adalah penarik becak yang biasa mangkal di Jalan Suryopranoto, Gunungketur, Pakulaman. Sementara ibunya, Mursiyem, sehari-hari bertani dan mengurus beberapa ekor ternak di rumahnya Mranggen, Dukuh, Bayat, Klaten.
Dari lima bersaudara tersebut Sudarmono-lah yang akhirnya bisa mengenyam bangku di perguruan tinggi. Saudaranya yang lain ada yang berjualan di angkringan, pabrik sepatu, bertani maupun jualan buah.
“Saya saja hanya sampai SD, Mas. Makanya, kami bangga Sudarmono bisa diterima di UGM,” kata Wagiman.
Sementara itu Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Senawi bangga Sudarmono bisa diterima di UGM. Ia melihat Sudarmono memiliki kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual yang dapat dibanggakan.
“Sudarmono tidak sendiri. Di UGM banyak temannya yang senasib namun berprestasi sehingga jangan berkecil hati,” kata Senawi.
Dalam kesempatan itu Senawi menjelaskan kuota penerima Bidik Misi di UGM tahun ini mencapai 820 mahasiswa. Kuota ini sebenarnya masih kurang jika melihat jumlah mahasiswa yang orangtuanya berpenghasilan di bawah 1 juta masih cukup banyak hingga 809 orang.
“UGM akan berusaha memperjuangkan agar kuotanya bisa bertambah. Kalaupun tidak kita berusaha carikan dari donatur atau sumber-sumber lainnya,” tegas Senawi.
Sudarmono bersama ribuan calon mahasiswa lainnya akan segera mengenyam bangku kuliah di UGM. Untuk menyambut mahasiswa baru ini UGM telah menyiapkan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) PALAPA 2015 yang akan berlangsung 18-23 Agustus mendatang. (Humas UGM/Satria)