
Keterbatasan fisik bukanlah menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih prestasi dan pendidikan setinggi-tingginya. Adalah Eki Waskita Aji, seorang penyandang tunadaksa yang berhasil membuktikannya. Meskipun memiliki keterbatasan fisik ia selalu berprestasi di sekolahnya. Berkat prestasi itu berhasil menghantarkan Eki masuk di Fakultas Hukum UGM tanpa tes.
Eki merupakan salah satu dari ribuan mahasiswa yang baru saja diterima masuk UGM pada tahun 2015 ini. Sosok pria kelahiran Sragen 19 tahun silam ini memang tidak seperti remaja pada umumnya. Tubuhnya tidak tumbuh sempurna sejak lahir seperti orang normal.
Sebagai penyandang disabilitas, Eki sempat merasa tertekan saat menjalani sekolah di bangku pendidikan dasar karena tidak memiliki tubuh layaknya orang normal. Namun, ia pun mulai menepis rasa itu dan menjadikannya cambuk untuk lebih giat belajar dan berprestasi. “ Keterbatasan fisik ini tidak pernah membatasi keinginan saya untuk meraih cita-cita,” katanya yang ingin jadi bagian dari aparat penegak hukum di Indonesia, Selasa (18/9) seusai upacara penerimaan mahasiswa baru di Halaman Grha Sabha Pramana UGM.
Kuliah tanpa harus mengeluarkan biaya, kata dia, sangat meringankan beban orang tuanya. Dari penghasilan kedua orang tuanya hanya cukup untuk memenui kebutuhan sehari-hari. “Ibu saya sehari-hari berjual kue dititipkan di warung-warung dekat rumah,” kata Eki sejak 15 tahun terakhir tinggal di Pingit, Yogyakarta bersama keluarganya.
Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengaku sangat bahagia ketika mengetahui dinyatakan lolos masuk UGM. Kebahagiaanya semakin membucah karena selama kuliah nantinya ia tidak dipungut biaya sepeserpun hingga usai. “Sangat senang sekali bisa masuk UGM,”jawabnya alumnus SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta ini.
Ia pun berharap kedepan dapat mengikuti perkuliahan dengan lancar dan lulus tepat waktu. Lebih dari itu bisa tercapai apa yang dicita-citakan untuk turut berkontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia. (Humas UGM/Ika)