Dosen prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jendral Soedirman, Nor Intang Setyo Hermanto, S.T.,M.T., berhasil menyandang gelar doktor usai melaksanakan ujian terbuka program doktor, Rabu (19/8) di Fakultas Teknik UGM. Pria kelahiran Madiun, 44 tahun lalu ini berhasilkan mempertahankan disertasi berjudul “Perilaku Mekanik Balok Komposit Bambu Laminasi dan Pelat Lantai Beton Dengan Alat Sambung Geser Baja Tulangan”.
Hermanto menyampaikan bahwa bambu laminasi memiliki sifat tekan relatif kecil dibandingkan kuat tariknya. Guna menyiasati hal tersebut, menurutnya kuat tekan bambu laminasi bisa digantikan beton yang jauh lebih murah biaya produksinya. Dengan pembuatan struktur komposit bambu laminasi dan beton, dalam hal ini bambu mempunyai kekuatan tari tinggi akan menahan tegangan tarik ditempatkan di bagian bawah struktur balok komposit.
Sementara itu, beton yang mempunyai kuat tekan tinggi ditempatkan pad abagian ata yang menahan tekan. Adapun hubungan komposit antara bambu laminasi dan pelat beton didukung oleh konektor geser berupa pasak dari baja tulangan.
Lebih lanjut Hermanto menuturkan metode analisis dan desain struktur komposit bambu laminasi dan pelat beton hingga kini belum tersedia. Karenanya ia melakukan penelitian guna menemukan desain balok komposit bambu laminasi beton yang yang memberikan perilaku kerusakan struktur balok komposit.
Hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan desain balok komposit dalam kondisi seimbang yakni rusak bersama beton dan bambu adalah hb = 2,5 tc dan akan terpenuhi jika bc = 8,5 tc serta bb=0,4hb. Selanjutnya faktor izin dalam kondisi elastis balok komposit dalam diperoleh sebesar 0,4-0,44 terhadap hasil eksperimental dengan mengambil kuat izin beton 0,45 f’c dan faktor izin kuat tarik dan tekan bambu laminasi diambil 0,6. “Kekuatan balok komposit bambu laminasi sangat dipengaruhi kekuatan geser konektor, sistem penempatan konektor, dan kekuatan geser bahan bambu laminasi,”terangnya. (Humas UGM/Ika)