Proyek Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) Fakultas Peternakan UGM bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas setempat, Senin 28 November 2005 pkl 08.30 s/d 12.00 WIB menyelenggarakan Kuliah Umum bagi mahasiswa dan dosen. Acara ini diselenggarakan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM dan diformat dalam bentuk dialog dan diskusi panel.
Menurut Ketua SP4 Jurusan NMT Fakultas Peternakan UGM Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan proyek Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) Fakultas Peternakan UGM tahun 2005. “Sebagai proyek untuk meningkatkan kapasitas Jurusan NMT, maka SP4 kita format untuk dapat berperan optimal sehingga mampu meningkatkan kapasitas baik kelembagaan Jurusan NMT maupun personalia yang ada di lingkup jurusan (dosen dan mahasiswa)â€, ungkap pak Bambang.
Ketua BEM Fakultas Peternakan Taufik Ikhsanudin mengatakan, acara ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa mahasiswa perlu mendapatkan suplemen materi tentang dunia usaha dan tidak semata-mata tentang science saja. Bekal science tidak perlu dikhususkan, karena sudah pasti akan didapatkan oleh mahasiswa, tetapi bekal tentang dunia usaha, wawasan, dan manajemen harus di create secara khusus. Beberapa waktu yang lalu telah disampaikan bahwa salah satu kelemahan kualitas lulusan adalah kurangnya pengalaman “on the job trainingâ€, kurang percaya diri dan kemandirian, rendahnya semangat berwirausaha sehingga menyebabkan kebanyakan lulusan belum siap menghadapi dunia kerja. Hal ini karena tidak semua mahasiswa memiliki bekal yang cukup tentang kepemimpinan, manajemen, kewirausahaan dan wawasan yang ada relevansinya dengan dunia usaha bidang peternakan. Hanya mahasiswa tertentu saja yang mendapatkan bekal tersebut, biasanya mahasiswa yang berperan sebagai aktivis dalam oranisasi kemahasiswaan.
Sementara Ketua Panitia acara Muhammad Randy Armahedi menjelaskan acara ini memang tidak bisa menyelesaikan semua permasalahan, tetapi paling tidak bisa menjadi salah satu sarana untuk menjembatani untuk membuka pemikiran mahasiswa dan menstimulasi cara pandang mahasiswa terhadap permasalahan di dunia mereka (peternakan). Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam diskusi ini adalah “POTRET INDUSTRI PETERNAKAN INDONESIA 2006â€. “Pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Oktober 2005 lalu, kemudian diikuti oleh kenaikan harga barang. Belum lagi usai tentang kenaikan BBM, dunia peternakan diguncang oleh permasalahan serius yaitu flu burung (salah satu jenis penyakit zoonosis/ penyakit pada ternak yang dapat menular kepada manusia. Belum lagi selesai tentang flu burung muncul lagi permasalahan yang baru lagi yaitu Antrax. Dengan berbagai hal tersebut maka kita ingin mengetahui sejauh mana dampaknya terhadap industri peternakanâ€, ujar Randy.
Lebih lanjut, pak Bambang juga mengemukakan, diskusi ini akan dipanelkan dua orang pakar dan sekaligus praktisi dunia peternakan yaitu Dr. Budi Tangenjaya (Konsultan dari American Soybean Meal Association) dan seorang pengamat dunia pers yaitu Drs. Wahyudi Mohtar (Pemimpin Umum majalah Trobos). Selain itu, acara ini juga dipandu oleh dosen Fakultas Peternakan UGM yang juga memiliki pengalaman lapangan yang memadai yaitu Dr. Ali Agus, DEA (Konsultan PT. Widodo Makmur Perkasa). “Melalui diskusi panel ini diharapkan peserta (mahasiswa, dosen, praktisi) tidak hanya mendapatkan input tentang potret industri peternakan tahun 2006, tetapi akan mendapatkan juga nilai plus, terutama bagi mahasiswa. Nilai plus tersebut adalah tentang bagaimana cara berfikir seseorang terhadap suatu masalah yang ada dan bagaimana merumuskannya menjadi suatu tantangan dan kemudian berusaha menemukan solusiâ€, kata pak Bambang.
Ditambahkan pak Bambang, pelibatan mahasiswa dalam penyelenggaraan acara ini sudah merupakan satu proses pembelajaran tersendiri bagi mereka. “Mahasiswa diajak sejak dari pembahasan awal, sehingga mereka dapat belajar untuk mengasah kepekaan terhadap setiap dinamika yang dapat mempengaruhi perkembangan yang terkait dengan dunia mereka (peternakan)â€, tegas pak Bambang. (Humas UGM)
.