Pabrik kimia banyak ditemukan di negara-negara berkembang. Pabrik-pabrik ini ditengarai memiliki limbah cair yang selalu di buang di badan air. Di Indonesia, salah satu limbah cair yang sering ditemukan adalah limbah tekstil, seperti limbah pabrik jeans berupa zat warna basic blue 41.
Limbah tersebut mengandung zat-zat berbahaya yang mengancam kesehatan. Karena itu, diperlukan solusi yang tepat untuk menanggulangi limbah cair tersebut.
Menurut Hadiatni Rita Priyantini, dosen jurusan Teknik Kimia, Universitas Surabaya, solusi terbaik adalah dengan mengadsorpsi limbah cair tersebut dengan adsorbent yang mudah didapatkan dari alam. Proses adsorpsi ini dinilai dapat sepenuhnya menghilangkan limbah cair dengan proses pengikatan molekul pada adsorbent.
“Tentu saja, bentonit alam yang tersedia membutuhkan modifikasi, agar memiliki unjuk kerja yang lebih baik untuk mengadsorpsi limbah cair tersebut, yaitu dengan proses pilarisasi yang dapat meningkatkan unjuk kerja adsorpsi”, ujar Hadiatni, di KPTU Fakultas Teknik UGM, Selasa (25/8).
Hadiatni mengatakan hal itu saat melaksanakan ujian terbuka untuk memperoleh derajat doktor Bidang Ilmu-Ilmu Teknik, Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik UGM. Didampingi promotor Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, S.U., Ph.D dan ko-promotor Prof. Ir. Rochmadi, S.U., Ph.D serta Ir. Imam Prasetyo, M.Eng., Ph.D, promovenda mempertahankan desertasi Adsorpsi Untuk Penghilang Zat Warna Basa Dalam Air Limbah Industri Tekstil Dengan Pillared Bentonite Clay.
Secara eksperimen, kata Hadiatni, bentonit alam dipilarisasi menggunakan A1C13 dilanjutkan kalsinasi pada suhu 450° C. Karakterisasi hasil pilarisasi meliputi BET, SEM, FTIR dan XRD. sementara bentonit terpilar digunakan untuk menyerap zat warna dan selanjutnya beberapa model matematis untuk penyerapannya diusulkan.
Selain, untuk mengetahui proses pilarisasi pada bentonit alam dapat meningkatkan unjuk kerja adsorpsi, penelitian Hadiatni bertujuan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada proses pilarisasi sehingga dapat mendukung peningkatan kerja adsorpsi. Juga untuk mengembangkan model matematika untuk mendiskripsikan fenomena kesetimbangan dan laju perpindahan massa pada adsorpsi zat warna basa dengan pillared bentonite clay. (Humas UGM/ Agung)