UGM bersama PT. Phapros Tbk., menjalin kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LLM dengan Direktur Utama PT. Phapros, Drs. Iswanto, Apt., M.M., yang diwakili oleh Direktur Produksi, Dra. Barokah Sri Utami, Apt., M.M., bertempat di R. Sidang Dewan Guru Besar (DGB), Rabu (26/8).
Dalam sambutannya, Direktur Produksi PT. Phapros, Dra. Barokah Sri Utami, Apt., M.M., mengatakan kebutuhan alat-alat kesehatan di Indonesia di era BPJS saat ini sangat besar. Phapros selama ini telah memproduksi beberapa alat kesehatan meskipun masih sederhana.
“Ada bed untuk pasien di rumah sakit misalnya. Tapi yang modern belum. Makanya kita senang bisa kerja sama dengan UGM,”papar Sri.
Ia menambahkan selama ini BUMN bidang kesehatan lebih banyak memproduksi obat-obatan di sektor farmasi. Untuk itu PT. Phapros menyambut baik kerja sama dengan UGM. Sri Utami optimis melalui kerja sama yang difasilitasi Kemenkes tersebut bisa menjembatani hasil-hasil penelitian UGM ke dunia industri.
“Phapros juga punya unit riset dan development yang siap menerima alih teknologi dari UGM,”katanya.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna menegaskan UGM cukup antusias dalam mensukseskan program-program di sektor kesehatan. Hal ini bisa dilihat dari komitmen UGM untuk menghilirasi riset-riset dari kampus ke industri.
“Termasuk riset biomedical engineering yang sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi kita masih banyak impor,”tutur Paripurna.
Di akhir sambutan Paripurna berharap kerja sama dengan Phapros bisa lebih meningkatkan produksi alat-alat kesehatan di Indonesia (Humas UGM/Satria;foto: Budi H)