• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Resiliensi Faktor Penting Kasus Kehamilan Tidak Dikehendaki

Resiliensi Faktor Penting Kasus Kehamilan Tidak Dikehendaki

  • 26 Agustus 2015, 14:23 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4288
  • PDF Version
Resiliensi Faktor Penting Kasus Kehamilan Tidak Dikehendaki

Kejadian kehamilan tidak diinginkan (KTD) merupakan salah satu kejadian dalam hidup yang datang dalam kondisi tidak diinginkan atau belum saatnya terjadi. KTD pada remaja yang belum menikah maupun yang sudah menikah, berdampak pada dua keputusan, yaitu menjadi orangtua (meneruskan kehamilan, melahirkan dan menjadi ibu bagi anaknya atau menyerahkan anaknya kepada orang lain untuk diadopsi) atau mereka melakukan aborsi.

“Ada penelitian yang menunjukkan bahwa dari 210 juta kehamilan yang terjadi di seluruh  dunia setiap tahun, sekitar 38% tidak diinginkan, dan 22% berakhir dengan aborsi,”papar Sri Handayani dalam ujian terbuka program doktor Fakultas Kedokteran UGM, Rabu (26/8) di Fk UGM.

Dalam ujian tersebut Sri Handayani mempertahankan disertasinya yang berjudul Studi Kualitatif Longitudinal: Dinamika Resiliensi Dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Dampaknya di Kalangan Remaja Yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di DIY.

Sri Handayani menambahkan daya lentur (resiliency) memiliki posisi kunci bagi individu dalam pengambilan keputusan pada saat menghadapi situasi-situasi sulit dan genting. Dalam kasus KTD, resiliensi merupakan faktor esensial bagi kesuksesan dan kebahagiaan seseorang di masa yang akan datang.

“Kekuatan resiliensi ini dipengaruhi beberapa faktor seperti karakteristik, kepribadian, support system atau sistem pendukung dan kultur budaya,”papar pengajar di STIKes Yogyakarta itu.

Dari penelitian yang dilakukannya terungkap bahwa resiliensi kelompok responden yang melanjutkan kehamilan tampak lebih kuat sehingga mampu melakukan recovery, bahkan thriving (berkembang dengan pesat). Sementara responden yang melakukan aborsi lebih banyak berada di level survival (bertahan), namun ada 1 responden yang setelah aborsi mampu berkembang dengan pesat.

Selain itu Sri Handayani menilai ada beberapa faktor yang berperan dalam dinamika resiliensi, seperti keyakinan pada Tuhan, dukungan orang terdekat, serta kemampuan responden membangun komunikasi.

“Intervensi pelayanan kesehatan sebaiknya memberikan dukungan sosial yang lebih nyata kepada remaja yang mengalami KTD agar memiliki resiliensi yang lebih kuat,”pungkasnya (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Angiogenik dan Anti Angiogenik Preeklamsia

    Monday,10 August 2015 - 13:07
  • Mahasiswa Program Doktor UGM Teliti Model Pembelajaran Klinik

    Friday,27 August 2021 - 6:13
  • Menyelisik Resiliensi Keluarga Penyintas Konflik di Aceh

    Monday,23 January 2017 - 16:19
  • Pelatihan Resiliensi Terbukti Efektif Turunkan Trauma Psikologis

    Thursday,02 July 2009 - 15:21
  • Prelite, Aplikasi Informatif untuk Pantau Kesehatan Kehamilan

    Wednesday,17 February 2016 - 10:22

Rilis Berita

  • Booster Tetap Harus Dilakukan 04 July 2022
    Pemerintah melalui juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta kepada masyarakat u
    Agung
  • Penanganan PMK dan Hukumnya untuk Kurban Iduladha 04 July 2022
    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah di berbagai daerah di Indonesia sejak akhir April 2022 samp
    Satria
  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual