• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta Makin Ditinggalkan

Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta Makin Ditinggalkan

  • 28 Agustus 2015, 16:41 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 16704
Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta Makin Ditinggalkan

YOGYAKARTA – Kota Yogyakarta dalam dasa warsa terakhir ini menghadapi permasalahan yang dilematis dengan maraknya pembangunan hotel berbintang dan pusat perbelanjaan di seuruh penjuru kota. Di satu sisi fenomena tersebut telah mendorong pertumbuhan investasi daerah, namun di sisi lain dinilai telah menggerus indeks kenyamanan hidup kota Yogyakarta. Konflik tersebut tersebut bahkan berujung pada kekhawatiran hilangnya keistimewaan Yogyakarta. Pasalanya pembangunan kota tidak lagi berlandaskan pada acuan sejarah dan budaya, namun dari sisi ekonomi semata. Hal itu disampaikan oleh Dosen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada Ir Suryanto MSP., dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Teknik, Jumat (28/8).

Penelitian yang dilakukan Suryanto terkait kesitimewaan tata ruang Yogyakarta, menemukan bahwa ketentuan mengenai penataan ruang dalam UU No 13/2012 tidak cukup sebagai acuan dalam pengaturan keistimewaan tata ruang kota Yogyakarta. Konsep keistimewaan tata ruang kota Yogyakarta saat ini menurutnya tidak jelas. Padalah pertimbangan dasar dari keistimewaan Yogyakarta adalah berdasarkan akar sejarah dan budaya. “Induk tata ruang keistimewaan adalah teks yang ada di buku negarakertagama,” katanya.

Dia menerangkan, dalam pupuh-pupuh di buku Negarakertagama tersebut diuraikan tata ruang Majapahit sebagai kota tertua. Menurut Suryanto, penanda keistimewaan Yogyakarta dalam tataran konsep adalah struktur poros monumental Tugu-Kraton-Panggung Krapyak dan Struktur Mandala Masjid Pathok Negoro. Kemudian pola ruang kampung-kampung prajurit Kraton. Sedangkan keistimewaan tata ruang dalam praktek diwujudkn dalam kawasan Jeron Beteng.

Dia menambahkan, keistimewaan tata ruang kota yogtakarta adalah warisan berharga dari Pangeran Mangkubumi. Bahkan semua prnsip pembangunan kota yang berkonsep budya Jawa telah diwujudkan di kota Yogyakarta. Suryanto mengibaratkan, kota Yogyakarta seperti sebuah tentang cara pembangunan kota berbasis budaya. Ia pun berkesimpulan, tata ruang kota Yogyakarta adalah mahakarya Hamengku Buwono I. “Tidak ada raja Jawa yang mempunyai kemampuan sebanding dengan beliau dalam membangun kota,” terangnya.

Namun konsep pembangunan kota saat ini, imbuhnya, justru dikembangkan lewat pengetahuan modern yang berbasis pada negara barat.  Dia berpendapat apabila sejarah dan budaya menjadi haluan pembagunan maka keistimewaan kota keistimewaan kota Yogyakarta akan tetap lestari. “Tapi jika ekonomi menjadi haluan, selamat tinggal keistimewaan. Semua itu kembali ke rakyat Mataram sendiri,mau atau tidak?,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Aturan Perencanaan Ruang Terbuka Publik di Kota Yogyakarta Belum Peduli Gender

    Tuesday,02 October 2018 - 16:04
  • Kota Yogyakarta Darurat Tata Ruang

    Monday,27 February 2017 - 15:32
  • Mengungkap Tata Spasial Kota Kerajaan Karangasem Bali

    Tuesday,07 February 2017 - 15:15
  • Rumusan Hasil Sarasehan Format Keistimewaan Yogyakarta

    Friday,11 May 2007 - 8:40
  • IABI: Banjir Bandung Akibat Konversi Lahan DAS Citarum

    Tuesday,25 October 2016 - 14:17

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual