Kanker nasofaring merupakan tumor daerah leher dan kepala dengan penyebab yang kompleks. Penyakit ini merupakan salah satu jenis kanker yang jarang dijumpai di dunia dengan perkiraan 1 pasien per 100.000 penduduk. Di Indonesia angka kejadian kanker nasofaring tercatat dalam GLOBOCAN 2012 ditemukan pada 8 per 100.000 penduduk laki-laki dan 3 per 100.000 penduduk perempuan per tahunnya.
Pakar patologi klinik RS Kanker Dharmais, Dr. Demak Lumban Tobing, Sp.PK., menyebutkan pada sebagian besar pasien kanker nasofaring (56%) ditemukan sudah terjadi metafisis jauh terutama pada stadium IV dalam kurun waktu tahun 2000-2005 di RS Kanker Dhramais. Melihat hal tersebut, Lumban menegaskan perlunya petanda untuk membantu progresivitas kanker nasofaring yang sensitif dan spesifik dalam pelayanan kasus kanker nasofaring.
“Hal itu bisa dilakukan dengan DNA LMP2, RNA LMP2A, dan protein ITGα6,”terangnya saat melaksanakan ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran UGM, Senin (31/8). Dalam kesempatan itu ia mempetahankan disertasi berjudul “DNA LMP2 Serta Ekspresi LMP 2A dan Integrin Alfa 6 Sebagai Petanda Progresivitas Kanker Nasofaring”.
Melakukan penelitian pada 46 penderita kanker nasofaring di RS Kanker Dharmais selama tahun 2008-2014, Lumban menemukan bahwa dari pengukuran DNA LMP2 secara statistik memperlihatkan adanya perbedaan signifikan antara penderita kanker nasofaring stadium lanjut dan stadium awal. Sehingga hal ini dapat digunakan sebagai indikator progresivitas kanker nasofaring.
Sementara RNA LMP2A dan protein ITGα6 secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada penderita kanker nasofaring stadium awal dan stadium lanjut. Dengan demikian keduanya tidak bermakna sebagai petanda progresivitas kanker. Demikian halnya saat dilakukan uji gabungan petanda LMP2/LMP2A, LMP2/ITG, dan LMP2/LMP2A/ITGα6 untuk membedakan kanker nasofaring stadium awal dan stadium lanjut secara statistik tidak signifikan sehingga tidak dapat digunakan sebagai petanda gabungan dalam menentukan progresivitas kanker nasofaring. (Humas UGM/Ika)