Fenomena praktek dan pengajaran perancangan kota saat ini, mengindikasikan bahwa kota di Indonesia masih terdapat keterbatasan pengentahuan dan pemahaman komprehensif mendalam pada entitas pusat kota sebagai ruang kota yang memiliki dimensi proses dan produk. Oleh karena itu, guna menjawab dinamika proses perubahan yang berlangsung, penyusunan bangunan pengetahuan beruapa pemahaman dan kajian komprehensif ruang-ruang pusat kota Indonesia menjadi hal yang urgen yang tidak dapat ditolak.
Demikian dikatakan Ir. Rony Gunawan Sunaryo, M.T saat melaksanakan ujian terbuka Program Doktor Bidang Ilmu-Imu Teknik, Program Studi Teknik Arsitektur dan Perencanaan, di KPTU Fakultas Teknik UGM, Senin (31/8). Dengan didampingi tim promotor Prof. Ir. Nindyo Soewarno, M.Phil., Ph.D, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D dan Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D, promovendus yang dosen Prodi Arsitektur Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Petra, Surabaya mempertahankan desertasi berjudul “Morfologi Ruang Pusat Kota Jawa Periode Kolonial”.
Berbicara struktur pusat kota-konteks urbanisasi Jawa, kata Rony Gunawan, struktur pusat kota Jawa dipengaruhi konteks geografis dan politik administrasi. Menyusul kemudian faktor ekonomi dan infrastruktur, bahwa pusat kota di pesisir cenderung berkembang dinamis ke karakter geografi, berbeda dengan pusat kota pedalaman.
“Pusat kota tradisional-kolonial muncul dari sikap politik kooperatif, sementara pusat kota kolonial dan campuran muncul dari sikap politik kontrol, dimana kebijakan desentralisasi menguatkan kontrol kolonial”, katanya.
Menurut Rony, era perdagangan laut maupun eksplorasi produksi sama-sama menjadi pengaruh lahir dan berkembangnya pusat kota. Sementara, infrastruktur Jalan Raya Pos memberi pengaruh terbesar penentuan struktur pusat kota.
Melalui kajian konteks urbanisasi Jawa periode kolonial, maka ditemukan bahwa pada saat periode prakolonial telah terbentuk pusat-pusat kota yang memiliki struktur dan tatanan pusat kota tradisional. Bahwa kolonialisme kemudian membawa pengaruh pada struktur dan tatanan pusat kota Jawa secara bertahap. Dimana tahapan pengaruh kolonialisme pada struktur dan tatanan di pusat kota Jawa bergantung pada konteks politik, administrasi, ekonomi dan perkembangan struktur.
“Sebuah skema komprehensif, bahwa tatanan kota-kota Jawa periode kolonial dapat disusun guna menggambarkan proses bertumbuhnya wilayah menjadi kota”, tuturnya. (Humas UGM/ Agung).