Informasi mengenai karakteristik aliran sedimen suspensi sangat diperlukan dalam perencanaan bidang keairan. Untuk mendapatkan informasi tersebut cara yang diandalkan adalah dengan pengukuran dan pengambilan sampel sedimen suspensi langsung di lapangan. Idealnya pengukuran dan pengambilan sampel sedimen suspensi dilakukan di setiap titik kedalaman dan dari tepi sungai yang satu ke tepi lainnya.
“Ini tidak mudah dan butuh biaya cukup besar terutama di lokasi pengukuran,”tutur Chairul Muharis pada ujian terbuka program pascasarjana Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM, Senin (31/8) di KPTU FT UGM.
Dalam disertasinya berjudul Karakteristik Aliran Sedimen Suspensi Pada Saluran Menikung, Chairul menjelaskan untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka digunakan metode yang lebih praktis, yaitu dengan mengurangi jumlah titik pengukuran dan pengambilan tanpa mengurangi esensi pengukuran dan pengambilan sampel.
“Pengukuran dan pengambilan sampel cukup dilakukan di beberapa titik saja, tetapi dapat mewakili seluruh tampang,”katanya.
Menurut Chairul metode yang cukup realistis dan dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode 1,2 dan 3 titik kedalaman dengan metode rata-rata tampang. Dengan melakukan penelitian karakteristik aliran sedimen suspensi pada saluran menikung, maka akan dapat ditentukan titik yang mewakili seluruh titik pengukuran dan pengambilan sampel suatu tampang.
“Data hasil pengukuran ini diperoleh di 6 lokasi saluran menikung yang ada di saluran irigasi Mataram,”tegas Chairul (Humas UGM/Satria)