
Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada mengirimkan lima tim robot dalam kegiatan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2015. KRTI akan berlangsung pada tanggal 17-20 September 2015 di Lapangan Gading, Wonosari, Gunungkidul.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Senawi, M.P., mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan kepada seluruh mahasiswa yang tergabung dalam tim UGM yang telah mendedikasikan diri untuk mengikuti kontes kali ini. Ia pun berharap kedepan tim bisa bertanding secara maksimal dan meraih prestasi.
“Semoga apa yang sudah disiapkan dan diperjuangkan dapat memberikan hasil yang maksimal,” harapnya saat pelepasan tim di Balairung UGM, Selasa (15/9).
Sementara ketua delegasi KRTI UGM, Budi Setiawan menyampaikan pada kontes kali ini UGM mengirimkan lima tim robot yang akan bertanding dalam seluruh kategori lomba. Dari tiga kategori lomba yang terbagi dalam enam kelas pertandingan ini tim UGM akan mengikuti lima kelas pertandingan. Lima tim tersebut akan berlaga dalam kategori racing jet kelas light weight, fixed wing kelas monitoring, fixed wing kelas mapping, vertical take off landing kelas water-based fire distingusiher, dan vertical take off landing kelas non-water-based fire distingusiher.
“Pada kompetisi ini UGM mengirimkan 39 mahasiswa yang tergabung dalam lima tim robot UGM. Mereka berasal dari berbagai jurusan dari Fakultas Teknik, FMIPA, Sekolah Vokasi, dan FEB,” ujarnya.
Budi menyampaikan tim yang dikirimkan dalam kontes robot ini telah dipersiapkan dengan matang dalam satu kesatuan tim yang tergabung dalam GAMAForce. Karenanya ia merasa optimis nantinya tim UGM mampu mencetak prestasi dalam ajang bergengsi kali ini.
“Tahun-tahun sebelumnya tim robot UGM masih berjalan sendiri-sendiri, namun mulai tahun ini bisa tergabung dalam satu kesatuan dan bersinergi sehingga kami optimis bisa menghasilkan lebih banyak prestasi,” katanya.
KRTI 2015 diikuti sebanyak 213 mahasiswa dalam 71 tim dari 29 perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi mengangkat tema “Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Tanpa Awak”. Diselenggarakan atas kerja sama Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Universitas Gadjah Mada, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, dan Lanud Adisucipto.
Dalam kontes ini seluruh peserta ditantang untuk mendesain, membuat, hingga menerbangkan sebuah pesawat tanpa awak atau yang dikenal dengan UAV. Tantangan yang diberikan mengharuskan peserta untuk bisa menyelaraskan antara geometri pesawat, konstruksi dan sistem elektronik yang diintegrasikan pada pesawat terbang tanpa awak. (Humas UGM/Ika)