Mahasiswa UGM kembali menunjukkan partisipasinya di tingkat dunia. Kali ini, Sekar Ayu Woro Yunita mahasiswi Fakultas Kehutanan UGM berhasil terpilih menjadi pembicara kunci dalam World Forestry Congress 2015 yang dihelat di Durban, Afrika pada 7-11 September 2015.
Sekar menjadi keynote speaker termuda dalam kongres kehutanan dunia. Gadis 20 tahun ini terpilih menjadi wakil dari kawasan Asia-Pasifik yang menjadi keynote speaker bersama dengan Charles Batte (28) dari Uganda dan Jossio Guilen (25) dari Panama. “Bangga bisa terpilih menjadi salah satu pembicara utama dalam konferensi dunia ini,” katanya, Rabu (16/9) di Kampus UGM.
Sekar mengatakan ia bersama kedua rekannya tersebut dipilih melalui serangkaian seleksi yang diadakan oleh Food and Agriculture Organization of The United Nations (UNFAO). Seleksi dilakukan pada bulan Mei – Juni 2015 lalu.
Sekar mengatakan kongres kehutanan dunia merupakan kegiatan yang rutin diadakan enam tahun sekali oleh UNFAO. Melibatkan seluruh stakeholder di bidang kehutanan yang terdiri dari pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pihak swasta, dan akademisi.
Dalam pidatonya, Sekar mengungkapkan pesan kepada seluruh pemimpin dunia untuk mulai berinvestasi pada pemuda melalui pendidikan yang inovatif . Ia mengungkapkan bahwa pendidikan sekarang seringkali hanya berfokus pada masalah teknis, tetapi tidak secara serius mengasah soft skill yang dibutuhkan mahasiswa di dunia profesional seperti public speaking, komunikasi, dan sosial. ”Penguatan soft skill sangat dibutuhkan agar bisa bersaing di dunia kerja,” jelasnya.
Selain itu dalam pidatonya, dengan berani Sekar mengajak para pemimpin dunia, anggota pemerintahan, dan ribuan peserta yang hadir di World Forestry Congress untuk mulai merangkul pemuda terlibat secara nyata dalam pembangunan. Mendorong pemuda untuk turut andil dalam pembuatan keputusan baik di tingkat lokal, regional, dan internasional.”Kita adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk masa depan yang diciptakan oleh generasi sekarang. Inilah saatnya menuntut untuk turut andil dan bersuara,” tandasnya. (Humas UGM/Ika)