YOGYAKARTA – Sebanyak 14 orang staf pengajar dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada yang berhasil meraih gelar doktor memaparkan hasil riset yang mereka lakukan selama menempuh pendidikan doktor baik di dalam maupun di luar negeri. Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus mengatakan, pemaparan hasil penelitian staf pengajar ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi dan keahlian masing-masing. Dengan begitu, kata Ali Agus ia dapat menindaklanjuti hasil penelitian tersebut untuk bisa diaplikasikan di industri peternakan dan di kalangan petani dan peternak. Bahkan untuk skala penelitian awal akan terus dilanjutkan dengan menggandeng berbagai mitra.
“Tidak selesai hanya dengan gelar doktor. Tugas saya sebagai Dekan melanjutkan penelitian mereka dengan membangun kerja sama dengan petani peternak dan pengusaha,” kata Ali Agus saat ditemui pada seminar Diseminasi Hasil Penelitian 14 Doktor Baru di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Selasa (29/9).
Menurut keterangan Ali Agus, saat ini pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan berbagi mitra untuk menindaklanjuti berbagai hasil penelitian para doktor baru tersebut. “Tahun ini ada 17 kontrak penelitian yang sudah kita kerja samakan dengan berbagai pihak dengan biaya riset sekitar 3 miliar rupiah,” ujarnya.
Ali Agus menilai beberapa penelitian para dosen banyak yang berkualitas sehingga bisa mendukung peningkatan kualitas akademis mahasiswa S2 dan S3 yang tengah menempuh pendidikan di Fakultas Peternakan UGM. “Saya kira bisa menjadi modal riset di fakultas ini sekaligus mendorong banyak lagi publikasi internasional,” tuturnya.
Nafiatul Umami, Ph.D., salah satu staf pengajar yang baru selesai menempuh pendidikan doktor di Jepang mempaparkan hasil penelitiannya tentang pemuliaan rumput dan alang-alang untuk dijadikan bahan dasar pakan hewan yang lebih berkualitas dan sumber energi biomassa. Menurutnya, pemuliaan rumput untuk sumber pakan hijauan ternak sangat jarang dilakukan. “Idenya bukan hanya pakan ternak namun juga untuk bahan bioetanol,” paparnya.
Meski demikian, kata Nafiatul, penelitian ini baru tahap awal sehingga akan terus dilanjutkan agar nanti ditemukan berbagai jenis tanaman varietas baru sebagai pakan hijauan ternak sekaligus sebagai bahan bioetanol. “Kendala kita beberapa rumput tidak bisa dikawinkan dengan rumput yang lain tapi harus dengan sejenisnya, ini hambatan, tapi akhirnya bisa diatasi,” katanya.
Seperti diketahui, Nafiatul merupakan salah satu doktor baru di Fakultas Peternakan. Selama tiga tahun terakhir, Fakultas Peternakan telah menghasilkan 14 doktor baru. Tercatat, dari 68 staf pengajar, sebanyak 64 orang sudah bergelar doktor. “Sekitar 92 persen dosen peternakan sudah doktor,” kata Ali Agus. (Humas UGM/Gusti Grehenson)