• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes

Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes

  • 30 September 2015, 09:57 WIB
  • Oleh: Ika
  • 6355
 Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
 Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
 Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
 Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
 Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes
 Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes

Penderita diabetes mellitus dengan komplikasi memiliki risiko penyembuhan luka dalam waktu lama. Bahkan bisa berakhir dengan amputasi bagian tubuh yang terluka karena faktor infeksi. Waktu penyembuhan luka pada diabetasi yang memakan waktu lama dikarenakan respon inflamasi yang memanjang.

Lama penyembuhan luka pada penederita diabetes dengan perawatan standar biasanya mencapai 12-20 minggu. Sementara obat-obat yang tersedia untuk penyembuhan luka diabetes masih belum efektif menyembuhkan luka karena tidak dapat meregenerasi kulit secara optimal.

Kondisi tersebut  mendorong sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan obat penyembuh luka penderita diabetes. Mereka Rahmad Dwi Ardhiansyah, Muhammad Nuriy Nuha Naufal, Muhamad Atabika Farma Nanda, Riefky Pradipta Baihaqie, yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Kurnia Rahmawati, mahasiswa Fakultas Farmasi.

Rahmad menyampaikan bahwa Indonesia saat ini merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar ke-5 di dunia yaitu sebanyak 9,1 juta orang. Sehingga pengembangan obat untuk menyembuhkan luka diabetasi yang efektif sangat dibutuhkan. Ia bersama rekan-rekannya dibawah bimbingan dosen drh. Yuda Heru Fibrianto, MP, Ph.D., mengembangkan obat luka dengan memanfaatkan limbah darah sapi.

“Indonesia memiliki potensi pengembangan obat dari darah sapi yang bisa diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) yang selama ini tidak termanfaatkan dan hanya mencemari lingkungan,” urainya, Rabu (30/9) di Kampus UGM.

Selama ini limbah darah sapi di RPH hanya dibuang dan mencemari lingkungan. Padahal dalam satu tahun di satu RPH, kata dia, bisa menghasilkan limbah darah sebanyak 88.088 liter. Namun ditangan lima mahasiswa muda ini darah sapi yang mulanya sebagai limbah disulap menjadi sesuatu yang bernilai guna dan bernilai jual.

Pengembangan obat diawali dengan memisahkan platelet dari limbah darah sapi. Selanjutnya dari hasil pemisahan tersebut dicampurkan dengan basis cream sehingga menjadi homogen.

“Krim tersebut akan menjadi obat topikal pada kulit sehingga mudah merekat pada luka. Dari perekatan tersebut platelet akan mempengaruhi kesembuhan luka sehingga luka akan sembuh secara cepat dan tanpa bekas,” jelasnya.

Selanjutnya krim diujicobakan pada hewan coba berupa tikus. Hasilnya menunjukkan obat yang dibuat dari limbah darah sapi tersebut sangat efektif untuk mengobati luka pada penderita diabetes melitus. Hal itu ditandai dengan tingkat kesembuhan yang baik dengan tidak adanya bekas pada luka kulit tikus.

“Hewan coba yang diaplikasikan limbah darah sapi memiliki kesembuhan luka lebih cepat dan tanpa bekas dibanding kelompok lain. Pada hari ke-11 sudah terlihat bahwa luka sudah menutup dan sembuh,” imbuh Kurnia.

Saat ini obat yang mereka kembangkan tengah dalam proses paten. Selain sebagai luka pada penderita diabetes, dikatakan Kurnia produk ini bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka bakar, luka gores, luka bekas bedah, maupun berbagai macam luka pada kulit. Selain bisa memberikan kesembuhan luka secara optimal, dengan pengembangan produk ini mampu mengurangi pencemaran limbah darah sapi yang belum banyak dimanfaatkan. Tak hanya itu, dengan pengembangan obat yang memanfaatkan bahan lokal dapat menekan biaya produksi sehingga lebih murah dibanding produk sejenis di pasaran.

“Untuk membuat obat luka komersial Indonesia masih bergantung pada bahan baku obat luka dari luar negeri dan harga masih sangat mahal. Dengan pengembangan obat dengan memanfaatkan bahan lokal dengan jumlah yang melimpah harapannya bisa mengurangi ketergantungan pada produk impor,” ujarnya. (Humas UGM/Ika).

Berita Terkait

  • Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar

    Friday,22 August 2014 - 11:33
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Salep Luka Diabetes dari Jahe Merah

    Monday,27 August 2018 - 15:11
  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18
  • Mahasiswa UGM Memanfaatkan Lendir Lele untuk Obat Luka Diabetes

    Friday,05 August 2016 - 10:37
  • Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Analisis Luka Diabetes Berbasis Kecerdasan Buatan

    Friday,13 August 2021 - 7:22

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual