Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) pada hari Rabu, 2 Februari 2005 di melepas Tenaga Tim Health Sector Digital Mapping ke Aceh dan Medan. Menurut Dr. Sudibyakto selaku Ketua Divisi Manajemen Bencana Posko UGM Peduli Aceh, Tim yang dikirim 18 orang dan dibagi menjadi 6 Tim. Tim I di wilayah Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie dengan Base Banda Aceh; Tim II di wilayah Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya dengan Base Banda Aceh; Tim III di wilayah Bireun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Bener Meriah dengan Base Banda Aceh; Tim IV di wilayah Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, Gayo Lues dengan Base Medan; Tim V di wilayah Aceh Tiamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Tengah dengan Base Medan; Tim VI di wilayah Aceh Singkil, Aceh Selatan, Simeuleu dengan Base Medan.
“Yang penting ini masih bersifat sukarelawan karena ini relawan. Saya juga salut kepada teman-teman. Karena ini panggilan, saya pun oke,” ungkap DR. Sudibyakto.
Menurutnya, untuk bayangannya ini agak banyak, kalau tidak salah ada 259 Puskesmas. Untuk Tim I, 63 Puskesmas yang akan disurvey, Tim II 27 Puskesmas, Tim III 54 Puskesmas, Tim IV 28 Puskesmas, Tim V 50 Puskesmas, Tim VI 37 Puskesmas. Jadi ada 259 Puskesmas, ditambah dengan Rumah Sakit Pemerintah misalnya Cut Nyak Dien di Meulaboh. “Saya kira, di setiap kabupaten minimal ada 1 Rumah Sakit Pemerintah. Kemudian ada Gudang Farmasi atau gudang obat-obatan farmasi, itu juga kita survei,” ujar DR. Sudibyakto.
DR. Sudibyakto juga mengemukakan, sekarang ini Tim yang sudah berangkat ke Meulaboh sejak hari Jum’at (4/2/2005) melaporkan bahwa mereka bekerjasama dengan Bupati Meulaboh dengan seluruh Camat mengawal Tim ini untuk mensurvey kerusakan fasilitas di Meulaboh. “Dan ‘Alhamdulilah’ tadi pagi mereka SMS, akan mencari relokasi untuk korbannya ke daerah yang aman baik dari segi fisiknya, air tanahnya bagus, dan aksesnya juga masih baik. Kemudian juga aman dari gangguan GAM. Tim ini sudah ada di Meulaboh, dan rencananya akan pulang tanggal 16 Februari 2005,” katanya.
Ia menambahkan, rencananya Peta ini akan dimasukkan ke dalam Web yaitu Web-nya WHO. Sehingga donor emergency bisa di “klik”. Ini sangat terbuka untuk siapa saja yang akan membantu. Kebutuhannya apa? Kondisi kerusakan seperti apa? Dan Tim dari sipil juga sudah siap untuk Structure Enginering yang disebut dengan Forensik Enginering. Forensik itu kan mati atau jenazah, tapi ini gedungnya yang forensik. “Kemudian dari sana akan dimappingkan dan foto-fotonya ada di web. Mudah-mudahan 2 minggu setelah lapangan bisa selesai,” tegas DR. Sudibyakto. (Humas UGM)