Desa Jamusan merupakan salah satu daerah penghasil melon di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Akan tetapi, saat ini masyarakat masih menemui banyak kendala dalam bertani melon. Hal ini disebabkan oleh kualitas melon yang kurang baik, budidaya tanaman yang belum tertangani dengan maksimal serta minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan hasil produksi melon pasca panen yang tidak terserap oleh pasar.
Melihat kondisi ini, para mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Melon Gadjah Mada (Me-Gama) melaksanakan program pemberdayaan bagi para petani melon di Desa Jamusan. Mereka mengajak petani setempat menanam melon Kultivar MG-3, salah satu jenis melon hasil rekayasa genetika dari Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM.
Hanifah Hanini, salah satu anggota tim mengatakan dirinya bersama tim PKM-M LantPyCation, mengangkat sebuah tema pengabdian kepada masyarakat mengenai Plant, Apply, and Diversification Melon (Cucumis melo L.). Mereka menerapkan dua arah pemberdayaan ini yang disebut “Twist Empowerement”.
Menurut Hanifah proses awal yang mereka lakukan dengan melakukan sosialisasi program kegiatan, penyuluhan, pelatihan tentang manajemen dan budidaya melon, pengelolaan, pendampingan serta pemasaran produk hasil olahan melon.
“Para petani di Jamusan kita kenalkan mengenai kualitas melon yang baik, tata cara manajemen pertanian dan budidaya melon yang tepat, serta padat karya dalam menciptakan diversifikasi olahan melon sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Hanifah, Senin (5/10).
Selama satu tahun melakukan pemberdayaan, kata mahasiswa Fakultas Biologi UGM ini, Desa Jamusan kini telah mampu memproduksi buah Melon MG-3 dengan kualitas yang baik sehingga mampu bekerja sama dengan beberapa instansi pemasaran buah melon di Yogyakarta di bawah naungan Fakultas Biologi UGM, diantaranya UMKM Katering, Formasigen, PT. Superindo, dan PT. Alamanda Sejati Utama untuk pemrosesan ekspor Melon MG-3 ke Singapura.
Sedangkan kegiatan diversifikasi pangan hasil olahan melon, kata Hanifah, terdapat 8 Jenis varian produk olahan melon yang terdiri dari CupCake Melo, Pudding Melo, Roghut Melo, Pizza Melo, Pie Melo, Kue Suri, Pancake Melo dan Bapel Melo. Sebelumnya, para ibu-ibu di Desa Jamusan mandapat pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan melon pasca panen dalam bentuk diversifikasi olahan produk melon. “Produk pangan dari bahan melon kita coba buat bisa semenarik mungkin dan bernilai ekonomis,” katanya.
Menurut Hanifah tidak mudah bagi mereka untuk menjalankan pengabdian selama satu tahun ini. Meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengabdi di masyarakat tani merupakan tantangan tersendiri. Namun, semua terbayarkan dengan hasil nyata di saat petani merasakan manfaat dari kegiatan itu, salah satunya ekonomi para petani melon meningkat. “Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut lewat mahasiswa lainnya,” pungkas Hanifah (Humas UGM/Gusti Grehenson)