Wakil Menteri Keuangan RI, Prof. Dr. Mardiasmo,M.B.A., Akt., menegaskan pentingya pemberantasan mafia pajak. Pasalnya, munculnya mafia-mafia pajak dalam beberapa tahun terakhir tidak hanya merugikan negara, tetapi juga semakin menurunkan kepercayaan masyarakat untuk membayar pajak. Masyarakat bertambah enggan untuk membayar pajak karena tidak merasakan kemanfaatan dari membayar pajak.
”Berbeda di negara maju, meskipun masyarakatnya dikenai pajak yang lebih besar mereka ikhlas membayar karena ada keadilan disana. Kalau kita bicara pajak pasti ujungnya berkonotasi negatif,”kata Mardiasmo dalam Seminar Nasional “Strategi Peningkatan Pendapatan Pajak”, Sabtu (3/10) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
Mardiasmo menyampaikan bahwa membicarakan pajak sekarang berujung pada konotasi negatif. Untuk itu upaya penegakan keadilan benar-benar harus dilaksanakan. Ia menegaskan bahwa pajak merupakan salah satu sumber pendapatan untuk membiayai pengeluaran negara. Oleh karena itu keberhasilan pajak akan mendukung kemajuan pembangunan bangsa.
“Yang kaya harus bayar pajak besar dan yang miskin disubsidi. Jadi, fungsi utama pajak sebenarnya untuk memompa masyarakat miskin” jelasnya.
Mardiasmo menyampaikan saat ini Indonesia terkendala SDM di bidang pajak. Untuk itu ia berharap pada UGM untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki mental, profesional dan berkarakter. Dengan pendidikan tersebut diharapkan mampu menciptakan SDM yang unggul dan berkarakter sehingga dapat meningkatkan kualitas perpajakan menjadi lebih baik.
Sebelumnya Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D mengatakan bahwa pembangunan SDM perpajakan yang profesional penting dilakukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan. Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya berencana untuk membuka jurusan perpajakan di UGM mulai level diploma, sarjana, hingga program pascasarjana (Humas UGM/Putri)