Yogya, KU
Sebanyak 20 mahasiswa KKN Peduli Bencana Banjir diberangkatkan langsung ke daerah bencana banjir Ngawi dan Sragen. Secara simbolis, upacara Pelepasan dan pemberangkatan mahasiswa KKN ditandai dengan pengenakan jaket almamater yang dilakukan oleh Direktur Kemahasiswaan UGM Drs Hariyanto MSi kepada mahasiswa KKN, disaksikan langsung oleh Kepala Bidang Pengelolaan KKN LPPM UGM Dr Djoko Prastowo MSi dan Koordinator Posko UGM Peduli Bencana Dr Irkham Widiyono.
Dalam pengarahannya, Hariyanto menekankan kepada para mahasiswa KKN untuk menjaga nama baik UGM selama berada di lokasi bencana dan berupaya melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat yang menjadi korban bencana.
“Jangan sekali-kali memberikan janji kepada para korban atau pun membuat mereka begitu bergantung kepada kalian, kalian bukanlah sinterklas yang bisa memberikan sesuatu kepada siapa saja, sebagai mahasiswa tentunya memiliki keterbatasan,“ kata Hariyanto dalam pengarahannya di posko UGM peduli Bencana, Kamis (10/1) di Kampus UGM.
Hariyanto yang akrab dipanggil pak sentot ini, berharap agar mahasiswa melakukan berbagai aktifitas yang bisa membantu masyarakat untuk bisa diberdayakan secara mandiri. Sentot menambahkan, dalam melaksanakan kegiatannya mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan, uang, waktu dan alat yang dimilikinya untuk mencapai misinya.
“Kita ingin kalian bekerja bersama-sama masyarakat dan jangan coba-coba mojok dengan simpedes, maksudnya simpanan perawan desa,†seloroh Sentot yang disambut tawa para mahasiswa KKN.
Pendapat senada juga disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan KKN LPPM UGM Dr Djoko Prastowo MSi dalam sambutannya. Menurut Joko,mahasiswa KKN harus memiliki empati terhadap para korban bencana karena masyarakat kini sangat rentan terhadap ketidakadilan dan rentan terhadap bencana .
“Selama ini masyarakat kita bukan hanya rentan terhadap ketidakadilan, namun juga rentan terhadap musibah bencana alam,†tukasnya.
Joko Prastowo menghimbau agar mahasiswa KKN mampu melakukan pemberdayaan masyarakat dari ilmu yang mereka dapatkan selama di bangku perkuliahan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
“Perlu dingat bahwa KKN UGM sudah diakui oleh masyarakat, bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga masyarakat internasional yang telah menempatkan KKN PPM UGM sebagai salah satu pusat unggulan regional dunia,†jelasnya.
Dalam waktu dekat diutarakan oleh Joko, beberapa mahasiswa asing dari universitas luar negeri akan datang ke kampus UGM untuk ikut bergabung dengan mahasiswa KKN Bencana.
Koordinator Posko UGM Peduli Bencana Dr Irkham Widiyono menjelaskan sebanyak 73 mahasiswa UGM rencananya akan diterjunkan langsung ke daerah bencana.
“Tahap awal ini kita baru mengirim 20 orang mahasiswa ,†katanya.
Irkham menjelaskan, mahasiswa KKN yang diterjunkan ini akan berada selama satu bulan di lokasi bencana. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan diantaranya di bidang kesehatan, pendidikan, perbaikan infrastruktur dan pemulihan ekonomi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)