• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Raih Doktor Usai Teliti Perkembangan Kota Depok

Raih Doktor Usai Teliti Perkembangan Kota Depok

  • 07 Oktober 2015, 10:19 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4618
  • PDF Version
Dosen UI Raih Doktor Usai Teliti Perkembangan Kota Depok

Sejak tahun 1952, Depok mengalami kesulitan untuk berkembang sebagai pusat pertumbuhan baru. Dibandingkan dengan tiga kota satelit Jakarta lainnya, yaitu Tangerang, Bekasi, dan Bogor, kota ini mengalami keterpinggiran struktural dan hanya menjadi daerah pinggiran baik di Provinsi DKI Jakarta maupun Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan oleh Tri Wahyuning Mudrayanti, S.S., M.Si., dalam ujian terbuka program doktor di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Rabu (7/10).

Dosen Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa faktor perencanaan pemekaran kota turut mempengaruhi lambannya Depok untuk berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru.  Dalam rencana besar kota megapolitan Jakarta, kota ini tidak pernah dirancang untuk menjadi pusat pertumbuhan baru.

“Depok merupakan kota setengah hati yang dirancang sebagai pusat pertumbuhan sekunder dengan pusat pertumbuhan utama di Bogor,”terangnya.

Sementara itu, tiga kota satelit lain di sekitar Jakarta, yaitu Tangerang, Bekasi, dan Bogor dirancang sebagai pusat pertumbuhan utama. Akibatnya, Depok juga tidak dihadirkan dalam terminologi Jabodetabek yang direalisasikan pada tahun 1975.

“Depok hanyalah ruang kota yang dimanfaatkan untuk kepentingan Jakarta,”katanya.

Menurutnya, pada satu sisi, Jakarta menginginkan Depok menjadi kota mandiri. Kendati begitu, kemandirian tersebut tidak menjadi beban Jakarta. Sementara di lain pihak, pemerintah Jakarta tidak menginginkan perkembangan penduduk Depok berbalik menjadi beban Jakarta. Seperti halnya yang terjadi pada kota satelit Kebayoran Baru.

“Jakarta telah menjadikan Depok sebagai kota setengah hati yang selalu tergantung pada kota induknya,”tutur Tri.

Kehadiran Universitas Indonesia (UI) sebagai simpul baru pusat pertumbuhan kegiatan di Depok pada tahun 1987, kata dia, belum mampu menunjang kemandirian kota secara langsung. Hal ini dikarenakan sifat simpul pusat pertumbuhan kegiatan baru tersebut semu, tidak didasarkan pada sektor rill yang ada di Depok. Di lain pihak, pemerintah Kota Depok tidak berusaha memberdayakan secara maksimal keberadaan UI dan perguruan tinggi lainnya. Berbagai perguruan tinggi di kota ini hanya dijadikan sebagai latar belakang dalam pembentukan slogan kota “Depok sebagai kota pendidikan”.

Mempertahankan disertasi berjudul “Berkembang Dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950-an-1990-an”, Tri menyampaikan penerapan konsep garden city tidak dapat sepenuhnya diimplementasikan di Depok.  Pasalnya,  untuk menjadi garden city  suatu kota dengan jumlah penduduk antara 35.000-60.000 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Kota Depok pada tahun 1982 tercatat sekitar 230.000 jiwa. Tidak hanya itu,  pertimbangan utama dalam penentuan lokasi kota satelit adalah kota memiliki potensi tersedianya lapangan kerja baru. Sementara itu, Depok tidak mempunyai potensi sumber daya alam mineral yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Meskipun Depok berada dalam kondisi lamban menjadi pusat pertumbuhan baru yang mandiri, Tri menyebutkan bahwa kota ini telah mengalami transformasi identitas. Dari yang awalnya merupakan warisan citra lama Belanda Depok menjadi Betawi Ora. Transformasi Belanda Depok dengan identitas simbolik kolonial dan Kristen, bergeser menjadi Betawi yang identik dengan Islam (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Perkembangan Penyakit Pasca Gempa Bantul

    Saturday,04 June 2016 - 5:43
  • Raih Doktor Usai Teliti Perubahan Iklim Yogyakarta

    Tuesday,16 February 2016 - 14:36
  • Raih Doktor Usai Teliti Kota Payakumbuh

    Wednesday,26 August 2015 - 14:22
  • Raih Doktor Usai Teliti Model Limpas Permukaan di Perkotaan

    Thursday,28 July 2016 - 13:17
  • Teliti Sistem Saraf Otonom, Dosen FK Raih Doktor

    Monday,02 December 2013 - 14:55

Rilis Berita

  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3 30 June 2022
    Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 telah dibuka. Untuk mendukung program te
    Satria
  • Bupati Kulon Progo Kunjungi Field Research Center UGM di Kulon Progo 30 June 2022
    Bupati Kulon Progo beserta jajaran mengunjungi Field Research Center (FRC) UGM di Kulon Progo, Ra
    Satria
  • Perubahan Perilaku Masyarakat Kunci Utama Pengendalian Penyakit Tular-Vektor 30 June 2022
    Peningkatan laju urbanisasi dan pesatnya globalisasi, termasuk perjalanan dan perdag
    Ika
  • Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Penggunaan Ganja Untuk Medis 30 June 2022
    Ganja medis ramai diperbincangan dalam beberapa waktu terakhir setelah viralnya serorang ibu deng
    Ika
  • Pustral UGM Selenggarakan Webinar Transisi Menuju Circular Economy 30 June 2022
    Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual