
Fenomena kekerasan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi kalangan akademisi, termasuk akademisi di lingkungan FISIPOL UGM. Oleh karena itu, dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-60, Fisipol UGM menyelenggarakan seminar Internasional yang bertajuk “Toward an Emphatic World”, Sabtu (10/10).
Seminar yang diikuti oleh 200 peserta itu mendatangkan para pakar dan aktivis di bidang isu perdamaian dan keadilan sosial baik tingkat nasional maupun internasional. Para pakar tersebut diantaranya adalah Prof. Dr. Alberto Gomes, Prof. Dr. Paul Komesaroff, Prof. Dr. Samina Yasmeen dari Australia, Prof. Dr. Purwo Santoso, dan Prof. Zabidi Azhar Mohd Husin.
Seminar tersebut terselenggara atas kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada dengan DEEP (Dialog, Empati, Edukasi, dan Perdamaian), DEEP (Dialogue, Emphatic Engagment, and Peacebuilding) Network, dan Global Reconcilitatioan Australia. Seminar tersebut terbagi menjadi tiga sesi, yaitu workshop pararel tentang metode praktis dan strategis untuk mendorong perdamaian, dialog empati menjembatani perbedaan-perbedaan dan resolusi konflik khususnya pada konteks kesehatan dan Pendidikan
“Setidaknya seminar ini bisa menjadi tempat sharing pengetahuan, keahlian dan pengalaman di antara para ilmuan, pendidik, praktisi dan pembuat kebijakan yang beketja di bidang dialog, rekonsilasi transformasi konflik dan membangun perdamaian,”kata ketua panitia Ana.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menghargai nilai yang mendorong perdamaian, serta mempromosikan dialog untuk menjembatani pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang pengaplikasian empati ke tataran praktis, terutama melalui aktivitas kesehatan dan pendidikan. Harapannya, setelah mendapatkan dan mendengarkan cerita tentang interaksi perdamaian dan transformasi konflik, dapat memberikan pelajaran tentang mempertahankan perdamaian dan memunculkan potensi kapasitas manusia sebagai makhluk yang berempati (Humas UGM/Putri)