
Wakil Direktur Utama PT. Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto, berpendapat keberadaan pemimpin yang berkarakter dan berjiwa kewirausahaan akan menjadi faktor berpengaruh bagi keberhasilan pembangunan nasional. Karena Indonesia memiliki modal SDM yang sangat besar, maka tinggal memerlukan individu-individu yang mau mengelola sumber daya tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.
“Mumpung masih sekolah, masih kuliah, ini kesempatan untuk mengembangkan kapabilitas intelektual. Karena intelektual itulah yang mendasari. Setelah membangun network, membangun hubungan,” ujarnya di Grha Sabha Pramana, UGM, Kamis (22/10) pada acara Mandiri Edukasi.
Menjadi pemimpin berkarakter, kata Sulaiman, dapat dibentuk melalui komunitas dan aktivitas. Karena itu, untuk menjadi pemimpin mahasiswa harus aktif di kampus.
Meskipun tidak harus menduduki jabatan tertinggi di salah satu organisasi mahasiswa, seseorang yang berkeinginan menjadi pemimpin, harus aktif di organisasi. Setidaknya, dirinya belajar untuk memimpin dirinya sendiri.
“Kita bisa belajar dari Hatta dan mas Anis Baswedan yang kini menjadi menteri. Mereka semua aktif di organisasi. Hatta memimpin organisasi pelajar dan mahasiswa, dan Anis aktif di Senat Mahasiswa,” kata Sulaiman dihadapan ratusan mahasiswa UGM.
Mandiri Edukasi merupakan salah satu Program CSR/ Bina Lingkungan di bidang pendidikan. Program dilaksanakan dalam rangka HUT ke-17 PT. Bank Mandiri. Dalam kegiatan ini diserahkan Hibah Sarana Pendidikan dari PT. Bank Mandiri kepada UGM senilai 100 juta rupiah (Humas UGM/ Agung)