
Keberadaan satwa liar dan orang utan di Indonesia akhir-akhir ini sangat memprihatinkan dan semakin terancam akibat dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan dan kebakaran hutan. Padahal, populasi mereka sudah semakin berkurang akibat perburuan dan penangkapan liar untuk diperdagangkan. Untuk itulah upaya pelestarian dan penyelamatan orang utan dan satwa liar, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM menggandeng pihak Kebun Binatang Chester, Inggris (Chester Zoo, UK) untuk bersama-sama menangani program penyelamatan orang utan dan satwa liar lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Dekan FKH UGM, Dr. drh. Joko Prastowo, MSi., usai bertemu dengan Director General Zoo Chester, Dr. Mark Pilgrim, dan Dr. Steve Unwin, Veterinary Officer Chester Zoo, di Kebun binatang Chester, Inggris, pekan lalu. Pertemuan tersebut, kata Joko, pengelola chester zoo menegaskan komitmen mereka untuk membantu penyelamatan orang utan yang dikonservasi di Indonesia pasca kebakaran hutan.
Dikatakan Joko, Chester Zoo dan FKH UGM selama ini aktif bekerjasama membantu dan menjadi fasilitator dalam peningkatan kapasitas dokter hewan yang bekerja di Pusat Rehabilitasi Orang utan di Kalimantan dan Sumatera, serta dokter-dokter hewan di Kebun-kebun binatang dan Taman Safari di Indonesia yang tergabung dalam Orangutan Veterinary Advisory Group (OVAG).
Saat itu, Dr. Steve Unwin mengatakan ancaman kebakaran hutan sudah sangat nyata dan berdampak bagi kesehatan satwa liar termasuk orang utan di Indonesia. “Upaya-upaya penyelamatan perlu terus dilakukan melalui kegiatan resque dari kawasan habitat orang utan yang terdampak kebakaran hutan,” kata Joko dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (26/10).
Dekan FKH UGM, Dr. drh. Joko Prastowo, MSi., menegaskan dalam upaya penyelamatan orang utan di Indonesia, FKH UGM dan Chester Zoo juga sepakat melakukan berbagai kegiatan penanganan berbagai penyakit pada satwa liar dan penyelamatan satwa di kawasan Taman Nasional. Melalui pakar-pakar satwa liar yang ada, ujar Joko, FKH UGM rencananya akan berkolaborasi dengan para staf yang tergabung dalam Scientific Divison Chester Zoo meneliti penyakit-penyakit yang ada pada satwa liar, baik di habitat alami maupun di Kebun binatang dan Taman Safari. Selain itu, akan dilakukan publikasi bersama dalam jurnal ilmiah internasional, pelatihan, magang dan training bertempat di Chester Zoo UK.” Selama ini baru sebatas pelatihan bagi para dokter hewan Indonesia yang bekerja di pusat rehabilitasi,” katanya.
Melalui kegiatan riset dan pengabdian semacam ini, kata Joko, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para mahasiswa FKH UGM dan dokter-dokter hewan dalam penanganan berbagai penyakit pada satwa liar di Indonesia yang semakin kompleks.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki 195 jenis primata yang ada di dunia, 37 jenis diantaranya hidup di Indonesia. Dari jumlah itu, 20 20 jenis diantaranya secara alami hanya dapat ditemukan di Indonesia atau disebut primata endemik Indonesia. Primata tersebut banyak diantaranya termasuk jenis yang terancam punah adalah Orang utan. Perusakan hutan, konversi habitat dan penjualan illegal terhadap bayi orang utan merupakan penyebab utama penurunan populasi di alam. Jumlah populasi yang ada di alam menurun dengan cepat sehingga Badan International Union and Conservation for Nature (IUCN) memasukan orang utan sebagai spesies langka. (Humas UGM/Gusti Grehenson)