• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Helianti Hilman, Pengusaha yang Berkembang Bersama Petani

Helianti Hilman, Pengusaha yang Berkembang Bersama Petani

  • 02 November 2015, 11:54 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4897
Helianti Hilman, Pengusaha yang Berkembang Bersama Petani

Bertemu komunitas petani di daerah terpencil di Jawa dan Bali selama 3 bulan berturut-turut pada 2004, mengubah persepi Helianti Hilman terhadap petani. Disitu ia bertemu dengan para petani yang gigih mempertahankan berbagai jenis varietas padi dengan beragam nilai kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi. Wanita kelahiran Jember 44 tahun lalu ini mengatakan terjun sebagai wirausaha awalnya tidak sengaja. Namun, terinspirasi dari keuletan petani yang betul-betul menghargai hasil bumi mendorongnya untuk semangat berbuat sesuatu bagi petani. “Saya sebelumnya bekerja sebagai konsultan Bank Dunia dan UNDP pernah ditempatkan di Banglades dan Nepal. Pulang ke Indonesia saya dikenalkan teman yang kerja di FAO. Mengunjungi petani Jawa sampai Bali selama 3 bulan. Mengubah perjalan hidup saya sampai hari ini,” kata CEO PT Javara ini dalam talkshow Meniti Jalan Menjadi Social Entrepreneurship di FEB UGM belum lama ini.

Setelah bertemu banyak petani yang begitu menginspirasi baginya, Helianti Hilman berpikir bagaimana menghargai dan mengapresiasi kegigihan petani yang sudah mempertahankan kearifan lokal bahkan sudah menjaga beberapa jenis padi lokal asli dari daerah masing-masing. Menurutnya, banyak petani di Indonesia yang mengedepankan pertanian berbasis spiritualisme. Hal itu ditemuinya pada petani dekat kaki Gunung Halimum Salak yang menjunjung keberkahan daripada produktivitas. Bahkan mereka tidak terbiasa menjual hasil panennya kecuali dibarter atau disimpan sebagai cadangan pangan. “Mereka ada yang menanam dengan membaca bintang. Hama itu dianggap berbagi jatah hidup. Di Magelang, saya menemui Mbah Suko yang menyimpan benih padi kuno,” katanya.

Dengan Mbah Suko inilah, Helianti memulai menjual produk beras organik pertamanya seperti beras Menthik Susu, Cempo Merah, Jenggot Netep, Wangi Menyan dan Andel Abang. “Saat itu saya berpikir bagaimana produk kearifan bisa diterapkan di Indonesia dan internasional. Produk pertama kita dengan Mbah suko, ada warna beras ungu dan merah muda (pink). Kita bukan semata jualan produk, tapi cerita dari produk itu, ini membuatnya berbeda,” kata Helianti.

Kini, sejak menggeluti wirausaha sejak 2008, Helianti sudah membina 50 ribu petani dari berbagai daerah dengan 747 varian produk. Dari jumlah tersebut 80 persen produknya diekspor ke Amerika dan Eropa. “Tren internasional, mengarah konsumen yang mulai semakin pintar karena banyak produk menyebabkan penyakit diabetes dan jantung. Mereka ingin tahu asal usul sebuah produk, ini kesempatan untuk kita. Menyajikan produk dengan kearifan dan keterbukaan,” katanya.

Bukan hanya beras, namun ada produk turunan dari kakao, varian dari produk kopra, garam dan hasil rempah-rempah yang semua diolah menjadi produk olahan. Helianti bercerita banyak produk dibuat karena terdesak membantu petani yang tengah mengalami kesulitan. Misalnya, ide untuk membuat mie brokoli dilakukan saat menghadapi petani di lereng Merapi yang khawatir brokoli mereka gagal panen akibat terkena abu Merapi pada 2010. Lalu, kemasan garam dari Bali dibuat dari bahan batu lereng Merapi oleh para perajin dari Magelang.

Di hadapan mahasiswa UGM yang menjadi peserta talkshow, Helianti berpesan jangan pernah memobilisasi kemiskinan untuk mendapatkan dana dan dukungan. Tetapi berusaha menggali potensi guna membangun kreatifitas, harga diri, dan kemandirian. Dia mengajak mahasiswa tidak segan-segan untuk berkunjung pelosok terpencil di Indonesia untuk menemukan sebuah keunikan dan kearifan lokal yang bisa digali potensinya. “Semakin aneh dan terpencil, maka Anda akan menemukan surga dan mutiara baru di sana,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Faperta UGM Gelar Worshop Degradasi Lahan

    Thursday,24 August 2006 - 14:18
  • Minim Akses Pengusaha Mikro Pada Perbankan

    Wednesday,22 January 2014 - 13:51
  • PSEK UGM Gelar Diskusi Petani dan Perubahan Agraria

    Tuesday,11 February 2020 - 15:58
  • Fakultas Peternakan Mengadakan Kuliah Gratis Bagi Petani

    Monday,18 September 2017 - 5:07
  • Fapet UGM Gelar Kuliah untuk Petani

    Saturday,14 September 2019 - 13:41

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual