• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Dosen UNIPA Raih Doktor di UGM

Dosen UNIPA Raih Doktor di UGM

  • 06 November 2015, 15:41 WIB
  • Oleh: Agung
  • 6016
Ngurah Suryawan, Dosen UNIPA Raih Doktor

Data-data di lapangan mengungkapkan proses transformasi orang-orang Papua melalui pemekaran daerah sangat rentan diapropriasi (dicuri) oleh para elit yang mengatasnamakan orang-orang Papua non-elit. Oleh karena itu, kondisi di tengah masyarakat Papua menjadi terpecah belah, kehilangan solidaritas bersama, dan transformasi sosial budaya pun menjadi mandeg.

Demikian dikatakan I Ngurah Suryawan di ruang Multimedia Lantai II Gedung R.M. Margono Djojohadikusumo, FIB UGM, Jum'at (6/11) saat menjalani ujian terbuka Program Doktor bidang ilmu-ilmu humaniora (Antropologi). Dosen Jurusan Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Papua (UNIPA) mempertahankan disertasi Siasat Elit Mencuri Kuasa Negara di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi Papua Barat, dengan didampingi promotor Prof. Dr. P.M. Laksono, M.A.

"Disertasi ini mempermasalahkan bagaimana siasat para elit dalam mengapropriasi kuasa negara di Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat melalui permainan identitas budaya. Karena itu saya memilih pendekatan reflektif yang menempatkan subjek identitas budaya orang Papua sebagai ruang penafsiran persoalan resistensi (siasat), perlawanan serta gerakan sosial," kata Ngurah Suryawan.

Ngurah menyatakan studi tentang transformasi sosial budaya orang Papua menunjukkan ditengah perjuangan untuk transformasi budaya, justru yang terjadi para elit Papua mengobral janji ke atas guna menyelamatkan hubungan kekuasaan. Para elit hanya menjadikan rakyat sebagai alat, mereka memilih berselingkuh dengan rakyat daripada setia dengan masyarakatnya.

"Apa yang didapat elit selama ini dari negara dan kekuasaan jauh lebih besar daripada rakyatnya sendiri. Tawaran jabatan politik dan gelimang peluang ekonomi untuk menambah pundi-pundi materi membuat para elit Papua gelap mata," ujarnya.

Menurut Ngurah Suryawan, para elit Papua dinilai berhasil bersiasat melakukan tipu muslihat untuk menjejakkan dirinya menjadi representasi dari orang Papua kebanyakan dan antek-antek kekuasaan. Oleh sebab itu, situasi yang terjadi adalah para elit berhasil mengapung dari konflik-konflik internal yang terjadi di tengah masyarakat.

"Studi ini secara etnografis menunjukkan bagaimana proses pergerakan para elit Papua di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dengan apik dan sadar menggunakan identitas etniknya untuk mengakses keuntungan-keuntungan yang ditawarkan dalam pemekaran daerah di Mansel," tuturnya.

Ngurah menandaskan hambatan nyata dalam melanjutkan transformasi budaya adalah adanya kecenderungan masyarakat Papua dan digerakan oleh para elit untuk semakin mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari sejumlah kelompok etnik dan marga. Pemekaran daerah memfasilitasi kembalinya masyarakat Papua berorientasi kepada kelompok etnik dan marganya dalam memperebutkan properti-properti modern yang ditawarkan melalui pemekaran daerah.

"Kondisi seperti ini jelas saja menghambat kemunculan efek-efek transformasi budaya yang sebenarnya yang sangat dimungkinkan melalui pemekaran daerah," tandas Ngurah. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Kaji Perusahaan Keluarga

    Monday,18 November 2019 - 23:43
  • Teliti Sistem Saraf Otonom, Dosen FK Raih Doktor

    Monday,02 December 2013 - 14:55
  • Dosen Unibraw Raih Doktor Usai Teliti Virus Dengue

    Tuesday,25 September 2012 - 7:50
  • Teliti Efisiensi Seleksi Penanda Molekular, Dosen UPN Yogyakarta Raih Doktor

    Wednesday,15 April 2015 - 14:11
  • Raih Doktor Setelah Meneliti Pola Karier Dosen Perempuan

    Monday,26 January 2015 - 9:41

Rilis Berita

  • Memilih Pemimpin Bukan Hanya Bertumpu Pada Popularitas 05 June 2023
    Sosial Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada dan Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) mend
    Agung
  • Kegiatan Pengabdian BEM KM UGM Libatkan Mahasiswa Internasional 05 June 2023
    Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyelenggarakan agenda
    Gloria
  • Mahasiswa Fisipol UGM Borong Prestasi di 6 Cabang Lomba dan 2 Kompetisi Nasional 05 June 2023
    Total 10 tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berhasil meraih pengha
    Satria
  • UGM Jaring Kerja Sama Dengan 50 Institusi Pendidikan di The 75th NAFSA Annual Conference and Expo 2023 05 June 2023
    UGM mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridarma)
    Ika
  • Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Budaya Jawa dan Ajari Santri Gunungkidul Bahasa Inggris 05 June 2023
    Sebanyak 14 mahasiswa dan dua dosen dari Warren Wilson Collage (WWC), Amerika Serikat belajar sen
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual